Kamis, 10 Januari 2013

Paus sei

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Paus sei
Seekor paus sei sedang makan di permukaan laut
Seekor paus sei sedang makan di permukaan laut
Perbandingan ukuran paus sei dengan manusia
Perbandingan ukuran paus sei dengan manusia
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Upakelas: Eutheria
Ordo: Cetacea
Upaordo: Mysticeti
Famili: Balaenoptiidae
Genus: Balaenoptera
Spesies: B. borealis
Nama binomial
Balaenoptera borealis
Lesson, 1828
Persebaran paus sei
Persebaran paus sei
Paus sei (dilafalkan: [seɪ] atau [saɪ]), Balaenoptera borealis, adalah seekor paus balin. Hewan ini merupakan rorqual terbesar ketiga setelah paus biru dan paus sirip.[2] Paus sei dapat ditemukan di belahan dunia di seluruh samudra dan tengah laut. Paus Sei menyukai perairan lepas pantai.[3] Binatang ini cenderung menghindari perairan kutub dan tropis, serta perairan yang setengah tertutup. Paus sei bermigrasi setiap tahun dari perairan dingin dan subkutub di musim panas menuju perairan hangat dan subtropis di musim dingin, meskipun rute migrasi yang tepat tidak diketahui.[4]
Paus ini memiliki panjang 20 meter (66 kaki) dan massa lebih dari 45 ton.[4] Binatang ini mengonsumsi rata-rata 900 kilogram (2.000 pon) makanan setiap hari, terutama copepoda dan krill, dan zooplankton lainnya.[5] Binatang ini merupakan yang tercepat dari seluruh cetacea, dan dapat menjangkau kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam (31 mil per jam, lebih dari 27 knot) jarak pendek.[5] Nama paus sei berasal dari bahasa Norwegia untuk pollock, ikan yang ada di pantai Norwegia pada waktu yang sama dengan paus sei.[6]
Akibat perburuan besar-besaran pada abad ke-19 dan abad ke-20, saat lebih dari 238.000 ekor paus ditangkap,[7] Paus sei ditetapkan sebagai spesies yang dilindungi,[1] walaupun perburuan masih terjadi di bawah program penelitian kontroversial Islandia dan Jepang.[8][9] Pada tahun 2006, terdapat sekitar 54.000 Paus sei, hanya seperlima dari populasinya sebelum mulai diburu.[6]

Daftar isi

Etimologi

Kladogram paus balin. Paus sei ditampilkan dengan warna merah. Klik gambar untuk memperbesar.
Spesies ini pertama kali dideskripsikan secara resmi oleh René-Primevère Lesson pada tahun 1828, namun deskripsi lebih awal telah dibuat oleh Karl Asmund Rudolphi (meskipun ia mengira paus sei sebagai paus minke, Balaenoptera acutorostrala), sehingg spesies ini kadang-kadang dijuluki rorqual Rudolphi. Nama lain meliputi paus pollack, paus coalfish, paus sarden, atau fin Jepang.[10]
Kata sei berasal dari bahasa Norwegia seje, yang berarti ikan pollock (juga disebut coalfish). Paus sei muncul di pantai Norwegia pada saat yang sama dengan pollock; keduanya muncul untuk memakan plankton.[6] Nama spesifik berasal dari bahasa Latin borealis, yang berarti utara. Di Pasifik, paus ini dikenal dengan nama Fin Jepang; "finner" merupakan istilah umum untuk mengartikan rorqual. Di Jepang binatang ini disebut iwashi kujira, atau paus sarden, nama untuk seekor ikan karena paus itu telah diamati untuk dimakan di Pasifik.[11]

Taksonomi

Paus sei diklasifikasikan sebagai Balaena rostraia, Balaena borealis, Bataenoptera laticeps, dan Eulama physalus, sebelum Balaenoptera borealis diresmikan.[12]
Hewan ini merupakan rorqual (famili Balaenopteridae), famili paus balin yang mencakup paus bungkuk, paus biru, paus bryde, paus sirip dan paus minke. Nama Rorqual berasal dari bahasa Norwegia röyrkval, yang berarti "paus kerut",[13] karena anggota famili ini memiliki rangkaian lipatan membujur atau lekukan di bawah mulut yang terus memanjang di sepanjang bagian bawah tubuh. Famili Balaenopteridae diyakini berbeda dari famili lain pada subordo Mysticeti, yang juga disebut paus tulang paus atau paus besar, selama pertengahan zaman Miosen.[14] Meskipun begitu, hanya sedikit informasi yang diketahui mengenai kapan anggota dari berbagai famili di Mysticeti, termasuk Balaenopteridae, menjadi berbeda satu sama lain.
Dua subspesies paus sei telah teridentifikasi, yaitu paus sei utara (Balaenoptera borealis borealis) dan paus sei selatan (Balaenoptera borealis schleglii).[15] Dua subspesies tersebut secara geografis terisolir satu sama lain dan perseberan mereka tidak tumpang tindih.

Deskripsi

Paus sei merupakan anggota terbesar ketiga dalam famili Balaenopteridae, setelah Paus Biru (lebih dari 180 ton) dan Paus Sirip (lebih dari 70 ton).[2] Paus dewasa biasanya berukuran antara 12 hingga 15 meter,[5] dan berbobot sekitar 20–30 ton. Paus sei selatan berukuran lebih besar dari paus sei utara. Paus betina umumnya lebih besar daripada yang jantan.[4] Paus sei terbesar tercatat berukuran 20 meter,[5] dan berbobot antara 40 hingga 45 ton. Spesimen terbesar berada di Islandia yang berukuran lebih panjang dari 16 meter.[16] Ketika lahir, anak paus biasanya memiliki panjang 4–5 meter.[5]

Anatomi

Tubuh paus sei biasanya berwarna abu-abu baja gelap dengan abu-abu terang yang tak biasa dan tanda putih pada permukaan perut, atau pada bagian depan tubuh bawah. Paus ini memiliki rangkaian 32–60 lipatan atau lekukan di sepanjang bawah tubuh yang memungkinkan wilayah kerongkongan melebar saat makan. Moncongnya runcing dan sirip dada relatif pendek dibandingkan paus lain, dengan panjang hanya 9%–10% dari total panjang tubuh.[6] Binatang ini memiliki punggung yang panjang dari ujung moncongnya hingga lubang sembur yang merupakan ciri khusus paus balin. Pada kulit paus sei sering terdapat lubang atua luka kecil, yang setelah sembuh menjadi bekas luka putih. Hal ini diyakini diakibatkan oleh copepoda ectoparisitik (Penella spp.),[17] lamprey (famili Petromyzontidae),[18] atau hiu pemotong (Isistius brasiliensis).[19] Binatang ini mempunyai sirip belakang yang berbentuk arit dan jangkung, dengan tinggi 25–61 sentimeter. Ukuran sirip belakang, pola pigmentasi, dan bekas luka hanya digunakan dalam batas tertentu pada penelitian dengan identifikasi foto.[20] Ekor paus ini tebal, sementara cupingnya relatif kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuh paus.[6]
Foto yang memperlihatkan tampalan gigi balin. Tampalan tersebut digunakan untuk menyaring makanan dari air.
Paus dewasa mempunyai 300–380 tampalan gigi hitam pucat pudar pada setiap sisi mulut, masing-masing panjangnya sekitar 48 sentimeter. Setiap tampalan gigi terbuat dari keratin seperti kuku jari yang merenggang keluar menjadi rambut keputih-putihan pada ujung dalam mulut dekat lidah.[5] Bulu yang berukuran sekitar 0.1 mm (0.004 inci) merupakan ciri utama yang membedakan paus sei dengan paus-paus balin lainnya.[21]
Paus sei tampak serupa dari paus balin lainnya. Cara yang mudah untuk membedakannya dengan paus bryde, selain dari perbedaan pada tampalan gigi, adalah melalui keberadaan punggung-punggung lateral pada permukaan atas kepala paus bryde. Paus sei besar dapat disalahdugakan sebagai paus sirip, kecuali jika pewarnaan kepala asimetris paus sirip dapat dilihat dengan jelas. Sisi kanan rahang bawah paus sirip berwarna putih, dan sisi kiri bercorak abu-abu. Saat dilihat dari samping, bagian tepi atas kepala paus sei mempunyai lengkungan kecil antara ujung moncong dengan mata, sedangkan paus sirip tak mempunyai lengkungan semacam itu.[4]

Kehidupan

Paus sei biasanya berkelana sendiri[22] atau dalam kelompok kecil yang berjumlah hingga enam individu.[20] Kelompok besar berkumpul terutama di tempat makan. Sangat sedikit informasi yang diketahui mengenai struktur sosial mereka. Jantan dan betina dapat membentuk sebuah ikatan, tetapi hal ini tidak pasti.[2][23]
Hewan ini adalah salah satu cetacea tercepat. Paus ini dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam.[5]Akan tetapi, binatang ini bukan penyelam handal, yang menyelam hanya hingga kedalaman dangkal selama lima hingga lima belas menit. Setelah menyelam, paus sei berenang di permukaan selama beberapa menit. Hewan ini tampak di perairan yang tenang dan jernih sambil menyembur dengan interval sekitar 40–60 detik, lalu kembali menyelam. Tidak seperti paus sirip, paus sei cenderung tidak melompat tinggi saat keluar air ketika menyelam. Lubang sembur dan sirip belakang sering tampak ke atas permukaan air secara serempak.

Makanan

Gambar segerombolan krill, binatang invertebrata laut seperti udang, yang merupakan salah satu makanan pokok Paus Sei.
Rorqual ini merupakan penyaring makanan, yang digunakan lempeng balin untuk memperoleh makanan dari air dengan cara membuka mulutnya, yang menelan sejumlah besar air yang mengangkut makanan, kemudian menyaring air keluar dari balin, dengan meninggalkan sejumlah makanan di dalam mulut.
Paus Sei makan dekat permukaan samudra, yang berenang pada sisinya melalui segerombolan mangsa untuk memperoleh rata-rata sekitar 900 kilogram makanan setiap harinya.[5] Untuk ukuran binatang, hal ini terkemuka karena untuk kebanyakan bagian, makanan yang disukainya rendah secara relatif pada rantai makanan, seperti zooplankton dan ikan kecil. Preferensi paus pada zooplankton telah ditentukan dari analisis perut dan pengamatan langsung kebiasaan makan .[24][25] Hal ini juga ditentukan dari analisis feses yang terkumpul dekat Paus Sei, yang tampak sebagai busa cokelat tipis di air. Feses tersebut dikumpulkan dalam jaring dan materi DNA pada sisanya terpisah keluar dan diidentifikasi secara individu, untuk dipasangkan dengan spesies yang dikatahui.[26] Persaingan paus untuk makan dengan berbagai spesies lain, seperti ikan clupeida (haring dan kerabatnya), hiu penjemur, dan Paus Sikat.
Di Atlantik, makanan pokok Paus Sei adalah copepoda calanoid, Calanus finmarchicus, dengan pilihan kedua euphausiida (krill), tertentu Meganyctiphanes norvegica dan Thysanoessa inermis.[27][28] Di Pasifik Utara, Paus Sei makan zooplankton serupa, seperti spesies copepoda Calanus cristatus, Calanus plumchrus, dan Calanus pacificus, dan spesies euphausida Euphausia pacifica, Thysanoessa inermis, Thysanoessa longipes, dan Thysanoessa spinifera. Sebagai tambahan, binatang ini juga diketahui makan organisme yang lebih besar, seperti cumi-cumi terbang Jepang, Todarodes pacificus pacificus,[29] dan ikan kecil, seperti anggota genera Engraulis (anchovy), Cololabis (saury), Sardinopa (pilchard), dan Trachurus (makarel jack).[27][30] Beberapa ikan tersebut dalam pola makannya secara komersial penting. California tengah, paus tersebut telah diamati makanannya pada anchovy antara bulan Juni dan Agustus, dan pada krill (Euphausia pacifica) selama September dan Oktober.[18] Di belahan selatan, spesies mangsa seperti copepoda Calanus tonsus, Calanus simillimus, dan Drepanopus pectinatus sama baiknya dengan euphausida Euphausia superba dan Euphausia vallentini.[27]

Daur hidup

Kopulasi terjadi di perairan subtropis yang hangat selama musim dingin. Periode gestasi diperkirakan berlangsung sekitar 10 3/4 bulan,[31] 11 1/4 bulan,[32] atau satu tahun,[33] bergantung model pertumbuhan fetus mana yang digunakan. Perbedaan perkiraan merupakan akibat dari ketidakmampuan ilmuwan mengamati seluruh proses kehamilan; sebagian besar data reproduksi Paus Balin diperoleh dari hewan yang ditangkap nelayan paus, yang hanya menunjukkan potret tunggal pertumbuhan foetus. Peneliti kemudian berusaha memperkirakan tanggal konsepsi dengan membandingkan ukuran dan ciri-ciri fetus dengan paus yang baru lahir.
Paus yang baru lahir disapih induknya saat 6–9 usia bulan ketika panjangnya 11–12 meter,[31] sehingga penyapihan berlangsung pada tempat makan di musim panas dan gugur. Paus betina bereproduksi setiap 2–3 tahun.[31] Sekitar enam fetus dilaporkan, namun kelahiran tunggal lebih banyak terjadi.[5] Rata-rata usia kematangan seksual betina dan jantan adalah 8–10 tahun,[31] saat mereka telah mencapai ukuran panjang sekitar 12 meter untuk jantan dan 13 meter untuk betina.[6] Paus tersebut dapat hidup hingga lebih dari 65 tahun.[34]

Vokalisasi

Seperti paus lainnya, Paus Sei terkenal untuk suaranya yang berfrekuensi kecil, kencang, dan panjang. Sedikit informasi yang diketahui mengenai panggilan spesifik yang dilakukan oleh paus ini, namun pada tahun 2003, pengamat di pantai Semenanjung Antarktika mencatat panggilan Paus Sei dapat berupa "geraman".[35] Banyak panggilan terdiri dari frekuensi yang berbeda. Kombinasi inimembedakan panggilan Paus Sei dengan paus lainnya. Panggilan biasanya berlangsung selama setengah detik, dan bekerja pada frekuensi 240–625 hertz, yang ada pada jangkauan telinga manusia. Volume maksimum urutan vokal dilaporkan sebesar 156 desibel relatif terhadap 1 mikropascal (μPa) untuk jarak satu meter.[35]

Habitat dan migrasi

Gambar Paus Sei pada perangko kepulauan Faroe yang dikeluarkan pada tanggal 17 September 2001
Paus Sei dapat ditemukan di seluruh dunia walaupun mereka jarang ditemukan di daerah perairan kutub atau tropis.[4] Kesulitan membedakan Paus Sei di laut dari kerabat mereka yang dekat, Paus Bryde dan kadang-kadang Paus Sirip, telah menimbulkan kesalahan tentang batasan distribusi dan frekuensi kemunculan mereka, terutama di perairan hangat tempat Paus Bryde paling banyak berada.
Di Atlantik utara, jangkauan Paus Sei terbentang dari Eropa selatan atau Afrika barat daya sampai Norwegia di Atlantik timur, dan dari Amerika Serikat selatan ke Tanah Hijau di barat.[3] Rekor paling selatan yang pernah ada adalah di pantai utara teluk Meksiko dan di Antilles Besar.[21] Di sepanjang jangkauannya, paus ini berusaha untuk menghindari perairan yang membuat setengah tubuhnya ada di permukaan, seperti di teluk Meksiko, teluk Santo Laurensius, teluk Hudson, laut Utara, dan laut Tengah.[4] Paus ini muncul di perairan dalam, kebanyakan muncul di lekuk benua,[36] di cekungan yang terletak antara tepian,[37] atau daerah lembah bawah laut.[38]
Di samudera Pasifik utara, Paus Sei ditemukan dari garis lintang 20°LU–23°LU pada musim dingin, dan dari garis lintang 35°LU–50°LU pada musim panas.[39] Diperkirakan 75% dari jumlah populasi Paus Sei di Pasifik utara ditemukan pada batas penanggalan internasional timur,[7] tetapi terdapat kekurangan informasi tentang distribusi paus ini di Pasifik utara. Dua paus yang dicatat di California nantinya ditemukan di Washington dan British Columbia, menjelaskan hubungan yang mungkin antara daerah tersebut,[40] tetapi kekurangan data lainnya membuat dua hal tersebut tidak meyakinkan. Di Belahan Selatan, distribusi musim panas berdasarkan data penangkapan sejarah adalah antara garis lintang 40°S–50°S, sementara distribusi saat musim dingin tidak diketahui.[27]
Umumnya, Paus Sei bermigrasi setiap tahun ke perairan dingin pada musim panas dan ke perairan subtropis pada musim dingin, tempat makanan lebih banyak tersedia.[4] Di Atlantik barat daya, penglihatan dan rekor penangkapan menghasilkan bahwa paus bergerak ke utara mengikuti pinggir paparan untuk mencapai daerah tepi sungai Georges, selat timur laut dan tepi sungai Browns pada pertengahan sampai akhir Juni. Mereka hadir di pantai selatan Newfoundland pada bulan Agustus dan September, dan migrasi ke selatan dimulai bergerak ke barat dan selatan sepanjang paparan Nova Scotia dari pertengahan September sampai pertengahan November. Paus di laut Labrador pada minggu pertama Juni bergerak lebih jauh ke utara ke perairan barat daya Greenland pada musim panas.[41] Di Atlantik timur laut, Paus Sei pada musim dingin bergerak sampai Afrika Barat dan mengikuti paparan benua ke utara pada musim semi. Betina besar memimpin migrasi ke utara dan mencapai selat Denmark lebih awal dan lebih dapat dipercaya daripada seks dan kelas lainnya, tiba pada pertengahan Juli dan tetap berada melalui pertengahan September. Pada beberapa tahun, jantan dan betina yang lebih muda tetap berada di garis lintang yang lebih rendah selama bulan musim panas.[16]
Meskipun diketahui beberapa arah umum pada latar belakang migrasi Paus Sei, rute migrasi terperinci tidak diketahui[16] dan ilmuwan tidak dapat memprediksi dengan tepat tempat grup akan muncul dari satu tahun ke selanjutnya. Lokasi khusus dapat setahun melihat pemasukan banyak paus dan tidak untuk beberapa tahun kemudian.[42] F.O. Kapel menyadari hubungan antara kemunculan berkala Paus Sei di barat Tanah Hijau dan serbuan berkala perairan hangat dari arus Irminger ke daerah tersebut.[43] Beberapa bukti dari data menunjukan bahwa individu Paus Sei kembali ke pantai Islandia pada basis tahunan.[44]

Penangkapan ikan paus

Harpun untuk menangkap paus.
Perkembangan harpun yang dapat meledak dan kapal penangkap bertenaga uap pada akhir abad ke-19 menyebabkan eksploitasi paus besar yang sebelumnya tidak dapat ditangkap oleh penangkap komersial. Paus Sei tidak diburu karena kecepatan yang tinggi dan kesulitan penangkapan,[45] serta karena hanya memproduksi sedikit minyak dan daging jika dibandingkan dengan paus besar lainnya. Saat populasi Paus Sikat, Paus Biru, Paus Sirip dan Paus Bungkuk yang dalam perdagangan lebih menarik terus menyusut, Paus Sei mulai diburu, terutama dari tahun 1950-an hingga 1970-an.[2]

Atlantik utara

14.295 Paus Sei ditangkap di samudera Atlantik Utara antara tahun 1885 dan tahun 1984.[7] Mereka diburu pada jumlah besar di pantai Norwegia dan Skotlandia yang dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,[42] dan pada tahun 1885, lebih dari 700 Paus Sei dibunuh di Finnmark, Norwegia.[46] Daging Paus Sei adalah makanan populer di Norwegia, dan harga dari daging Paus Sei yang membuat dilakukannya perburuan spesies yang sulit ditangkap ini sebagai hal yang secara ekonomis dikerjakan dengan mudah pada awal abad ke-20.[47]
Di Islandia, 2.574 paus ditangkap dari pos penangkapan paus Hvalfjörður antara tahun 1948 dan tahun 1985. Sejak akhir tahun 1960-an atau awal 1970-an, Paus Sei menjadi target kedua setelah Paus Sirip oleh penangkap paus di Islandia, dengan permintaan daging berkualitas tinggi mengambil pertimbangan untuk minyak paus, yang pernah menjadi target penangkap paus.[45]
Jumlah kecil Paus Sei ditangkap di semenanjung Iberia yang dimulai pada tahun 1920-an oleh penangkap paus dari Spanyol,[48] dari paparan Nova Scotia pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an oleh penangkap paus dari Kanada,[41] dan dari pantai Tanah Hijau barat dari tahun 1920-an sampai tahun 1950-an oleh penangkap paus dari Denmark dan Norwegia.[43]

Pasifik utara

Di Pasifik Utara, jumlah Paus Sei yang dibunuh oleh penangkap paus untuk komersial sebesar 72.215 antara tahun 1910 dan tahun 1975;[7] mayoritas ditangkap setelah tahun 1947.[49] Pangkalan pantai di Jepang dan Korea memprosesikan 300–600 Paus Sei tiap tahun antara tahun 1911 dan tahun 1955. Pada tahun 1959, penangkapan paus oleh Jepang memuncak ketika 1.340 paus ditangkap. Penangkapan besar oleh penangkap paus di Pasifik Utara dimulai pada tahun 1960-an, dengan jumlah tangkapan rata-rata 3.643 per tahun dari tahun 1963 sampai tahun 1974 (jumlah 43.719; jangkauan per tahun 1.280–6.053).[50] Pada tahun 1971, setelah dekada jumlah penangkapan Paus Sei yang tinggi, spesies ini menjadi jarang di perairan Jepang, dan penangkapan paus komersial untuk paus berakhir di Pasifik Utara barat tahun 1975.[51][27]
Di pantai Amerika Utara, Paus Sei diburu di perairan British Columbia dari akhir tahun 1950-an sampai pertengahan tahun 1960-an, ketika jumlah paus yang ditangkap menurun sekitar 14 per tahun.[2] Lebih dari 2.000 paus terbunuh di perairan British Columbia antara tahun 1962 dan tahun 1967.[52] Antara tahun 1957 dan tahun 1971, pangkalan pantai California memprosesikan 386 paus.[18] Penangkapan paus komersial untuk Paus Sei berakhir di Pasifik Utara timur tahun 1971.

Belahan Selatan

Sebanyak 152.233 Paus Sei ditangkap di belahan selatan antara tahun 1910 dan tahun 1979.[7] Penangkapan ikan paus di samudra bagian selatan mengincar Paus Bungkuk. Pada tahun 1913, spesies yang diincar ini menjadi jarang dan penangkapan Paus Sirip dan Paus Biru mulai meningkat. Karena kedua spesies tersebut juga menjadi jarang, Paus Sei ditangkap dengan cepat pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an.[27] Penangkapan memuncak pada tahun 1964 dengan lebih dari 20.000 Paus Sei, tetapi pada tahun 1976, jumlah ini menurun dibawah 2.000 dan penangkapan komersial spesies ini berakhir pada tahun 1977.[2]

Perlindungan internasional

Negara anggota Komisi Perpausan Internasional (yang berwarna biru).
Paus Sei tidak mendapat perlindungan yang berarti pada tingkat internasional sampai tahun 1970, ketika batasan penangkapan di Pasifik Utara mulai diatur pada basis spesies oleh Komisi Perpausan Internasional (IWC). Penangkap paus terbatas oleh kemampuannya untuk menetapkan lokasi paus.[53] Paus Sei diberikan perlindungan penuh dari penangkapan paus di Pasifik Utara tahun 1976, dan batasan Paus Sei diperkenalkan di Atlantik Utara tahun 1977. Populasi di belahan selatan dilindungi dari penangkapan pada tahun 1979. Karena menghadapi bukti bahwa beberapa spesies paus di dunia ditangani agar tidak punah, IWC memilih untuk mengimplementasikan pelarangan terhadap penangkapan paus yang dimulai pada tahun 1986 dan menghentikan semua penangkapan legal Paus Sei.[4]
Pada akhir tahun 1970-an, beberapa penangkap paus "ilegal" terjadi di Atlantik Utara timur.[54] Tidak terdapat bukti langsung penangkapan paus ilegal di Pasifik Utara, meskipun terdapat pengakuan kesalahan pelaporan data penangkapan paus oleh Uni Soviet[55] berarti bahwa data penangkapan tidak seluruhnya dapat dipercaya.
Spesies ini masuk kedalam daftar merah IUCN tahun 2000, dikategorikan sebagai "terancam".[1] Populasi di Belahan Utara dimasukan oleh CITES kedalam Appendix II, menandai bahwa mereka tidak perlu ditangani agar tidak punah, tetapi mungkin dapat terjadi jika tidak dimasukan. Populasi di Belahan Selatan dimasukan oleh CITES kedalam Appendix I, menandai bahwa mereka ditangani dari kepunahan.[5]

Penangkapan ikan paus pasca perlindungan

Sejak larangan penangkapan paus ditetapkan, beberapa Paus Sei ditangkap oleh penangkap paus dari Islandia dan Jepang dibawah program penelitian IWC. Islandia melakukan empat tahun penelitian antara tahun 1986 dan tahun 1989, dengan menangkap 40 paus Sei per tahun.[56]
Ilmuwan Jepang membunuh kira-kira 50 Paus Sei tiap tahun untuk tujuan ini. Penelitian dilaksanakan oleh Institut Penelitian Cetacean di Tokyo, institusi yang didanai oleh swasta dan tidak mendapat keuntungan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memeriksa apa yang dimakan Paus Sei dan untuk menentukan tingkat kompetisi antara paus dan penangkapan ikan. Dr. Seiji Ohsumi, Direktur Jendral Insitut Penelitian Cetacean mengatakan bahwa "Diperkirakan bahwa paus itu mengonsumsi 3 sampai 5 kali jumlah persediaan laut seperti yang ditangkap untuk konsumsi manusia, sehingga penelitian kami menyediakan informasi berharga yang dibutuhkan untuk menambah manajemen semua sumber laut kami."[57] Ia nantinya menambah bahwa " ... Paus Sei adalah spesies paus yang paling banyak kedua di Pasifik Utara barat, dengan perkiraan populasi lebih dari 28.000 paus. Jadi sudah jelas tidak terancam."[58]
Grup konservasi seperti World Wildlife Fund mempertanyakan kepentingan penelitian ini, menyatakan bahwa diketahui bahwa Paus Sei biasanya makan cumi-cumi dan plankton yang tidak diburu oleh manusia, dan jarang makan ikan. Mereka mengatakan bahwa program ini "bukan lain adalah rencana yang direncanakan untuk membiarkan perburuan paus tetap berjalan, dan kebutuhan untuk menggunakan paus sebagai korban dari kelebihan penangkapan ikan oleh manusia."[8] Kualitas penelitian ilmu pengetahuan didapat dibawah program penelitian penangkapan paus dikritik sangat buruk; pada pertemuan komite ilmu pengetahuan Institut Penelitian Cetacean tahun 2001, 32 ilmuwan memasukan dokumen melambangkan kepercayaan mereka bahwa program Jepang itu kekurangan dan tidak mencapai standar minimum penilaian akademik yang digunakan secara luas pada ilmu pengetahuan dunia.[59]

Perkiraan populasi

Populasi global Paus Sei diperkirakan hanya 54.000, sekitar seperlima populasi sebelum era perburuan ikan paus.[6] Penelitian tahun 1991 di samudera Atlantik utara menunjukkan bahwa jumlah populasi Paus Sei di daerah itu hanya 4.000.[60] Penelitian ini menggunakan metode pengukuran umum yang disebut "tangkapan per satuan usaha", yang mencoba untuk menarik kesimpulan tentang kelimpahan berdasarkan jumlah waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk melokasi spesies pada pertanyaan. Metode ini dikritik pada komunitas ilmu pengetahuan dan tidak dianggap indeks kelimpahan ilmu pengetahuan sebenarnya.[61] Paus Sei dikatakan jarang ditemukan pada tahun 1960-an dan awal 1970-an di Norwegia utara, tempat jumlah yang banyak ditangkap pada akhir abad ke-19 melalui Perang Dunia II.[62] Satu penjelasan mungkin untuk hilangnya paus ini adalah karena paus tersebut terlalu banyak diambil,[62] sementara penjelasan alternatif adalah pengurangan dratis copepoda di Atlantik tenggara selama akhir 1960-an karena perubahan distribusi Paus Sei.[63] Survey di selat Denmark menemukan 1.290 paus tahun 1987, dan 1.590 paus pada tahun 1989.[63] Tingkat populasi di Nova Scotia diperkirakan antara 1.393 dan 2.248, dengan perkiraan terkecil sebesar 870.[41]
Penelitian pada tahun 1977 menghasilkan perkiraan populasi sebesar 9.110 di samudera Pasifik berdasarkan data tangkapan per satuan usaha.[50] Besar populasi ini dibantah karena penangkapan paus yang dilakukan Jepang, dan terdapat klaim pada tahun 2002 bahwa populasi Paus Sei di samudera Pasifik utara sebanyak 28.000 paus,[58] besar yang tidak diterima oleh komunitas ilmu pengetahuan.[8] Di perairan California, hanya terdapat satu penglihatan yang dikonfirmasi dan lima kemungkinan penglihatan dari tahun 1991 sampai tahun 1993 melalui survey kapal dan udara,[64][65][65][66] dan tidak terdapat penglihatan yang dikonfirmasi di Oregon dan Washington. Karena aktivitas perburuan ikan paus komersial, diperkirakan terdapat 42.000 Paus Sei di samudera Pasifik utara.[50] Pada akhir periode eksploitasi (1974), jumlah Paus Sei di samudera Pasifik utara berkurang antara 7.260 dan 12.620 paus.[50]
Di Belahan Selatan, perkiraan populasi Paus Sei sebesar 9.800 sampai 12.000 ekor ikan paus. Perkiraan ini berdasarkan sejarah penangkapan dan tangkapan per satuan usaha di samudera belahan selatan.[60] IWC melaporkan perkiraan 9.718 paus berdasarkan data survey antara tahun 1978 dan 1988.[67] Karena penangkapan ikan paus komersial, diperkirakan terdapat 65.000 ekor Paus Sei yang hidup di belahan selatan.[60]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b c Cetacean Specialist Group (1996). Balaenoptera borealis. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 2006-11-03. Database entry includes justification for why this species is endangered.
  2. ^ a b c d e f S.L. Perry (1999). "Special Issue: The Great Whales: History and Status of Six Species Listed as Endangered Under the U.S. Endangered Species Act of 1973". Marine Fisheries Review 61 (1): 52–58.
  3. ^ a b Gambell, R. (1985). "Sei Whale 'Balaenoptera borealis Lesson, 1828". di dalam S.H. Ridgway and R. Harrison (eds). Handbook of Marine Mammals, Vol. 3. London: Academic Press.
  4. ^ a b c d e f g h Reeves, R. (July 1998) (PDF). Draft Recovery Plan for the Fin Whale Balaenoptera physalus and Sei Whale Balaenoptera borealis. Silver Spring, Maryland: National Marine Fisheries Service.
  5. ^ a b c d e f g h i j Shefferly, N. (1999). "Balaenoptera borealis". Animal Diversity Web. Diakses pada 4 November 2006.
  6. ^ a b c d e f g "Sei Whale & Bryde's Whale Balaenoptera borealis & Balaenoptera edeni". American Cetacean Society. 1 Maret 2004. Diakses pada 8 November 2006.
  7. ^ a b c d e Horwood, J. (1987). The sei whale: population biology, ecology, and management. Kent, England: Croom Helm Ltd.. ISBN 0-7099-4786-0.
  8. ^ a b c WWF-International (2005-06-01). Japanese Scientific Whaling: Irresponsible Science, Irresponsible Whaling. Siaran pers. Diakses pada 2006-11-10.
  9. ^ Lihat Perburuan ikan paus di Jepang dan Perburuan ikan paus di Islandia
  10. ^ "Sei Whales (Balaenoptera borealis)". Whales on the net. Diakses pada 29 November 2006.
  11. ^ Andrews, R.C. (May 1911). "Shore Whaling: A World Industry". National Geographic Magazine.
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama allen
  13. ^ "Etymology of mammal names". IberiaNature - Natural history facts and trivia. Diakses pada 7 Desember 2006.
  14. ^ Gingerich, P. (2004). "Whale Evolution" (PDF). McGraw-Hill Yearbook of Science & Technology. The McGraw Hill Companies.
  15. ^ Balaenoptera borealis (TSN 180526). Integrated Taxonomic Information System. URL diakses 10 November 2006.
  16. ^ a b c Martin, A.R. (1983). "The sei whale off western Iceland. I. Size, distribution and abundance". Rep. Int. Whal. Commn 33: 457–463.
  17. ^ Ivashin, M.V. (1978). "On the cause of appearance of white scars on the body of whales". Rep. Int. Whal. Commn 28: 199.
  18. ^ a b c Rice, D.W. (1977). "Synopsis of biological data on the sei whale and Bryde's whale in the eastern North Pacific". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 92–97.
  19. ^ Shevchenko, V.I. (1977). "Application of white scars to the study of the location and migrations of sei whale populations in Area III of the Antarctic". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 130–134.
  20. ^ a b Schilling, M.R. (1992). "Behavior of individually identified sei whales Balaenoptera borealis during an episodic influx into the southern Gulf of Maine in 1986". Fish. Bull. 90: 749–755.
  21. ^ a b Mead, J.G. (1977). "Records of sei and Bryde's whales from the Atlantic coast of the United States, the Gulf of Mexico, and the Caribbean.". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 113–116.
  22. ^ Edds, P.L. (1984). "Notes on a sei whale (Balaenoptera borealis Lesson) sighted off Maryland". Cetus 5 (2): 4–5.
  23. ^ "The Sei Whale (Balaenoptera borealis)" (PDF). The Institute for Marine Mammal Studies. Diakses pada 7 Desember 2006.
  24. ^ Watkins, W.A. (1979). "Aerial observations of feeding behavior in four baleen whales: Eubalaena glacialis, Balaenoptera borealis, Megaptera novaeangliae, and Balaenoptera physalus". J. Mamm. 60: 155–163.
  25. ^ Weinrich, M.T. (1986). "Behavior of sei whales in the southern Gulf of Maine, summer 1986". Whalewatcher 20 (4): 4–7.
  26. ^ Darby, A. (February 6, 2002). "New Research Method May Ease Whale Killing". National Geographic News. Diakses pada 19 Desember 2006.
  27. ^ a b c d e f Mizroch, S.A. (1984). "The Sei Whale, Balaenoptera borealis". Mar. Fish. Rev. 46 (4): 25–29.
  28. ^ Christensen, I. (1992). "A review of feeding and reproduction in large baleen whales (Mysticeti) and sperm whales Physeter macrocephalus in Norwegian andadjacent waters". Fauna norvegica Series A 13: 39–48.
  29. ^ Tamura, T. (October, 2001). "Competition for food in the Ocean: Man and other apical predators" (PDF). Reykjavik Conference on Responsible Fisheries in the Marine Ecosystem, Reykjavik, Iceland, 1–4 October 2001. Diakses pada 9 Desember 2006.
  30. ^ Nemoto, T. (1977). "Characteristics of food habits and distribution of baleen whales with special reference to the abundance of North Pacific sei and Bryde's whales". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 80–87.
  31. ^ a b c d Lockyer, C. (1983). "The sei whale off western Iceland. II. Age, growth and reproduction". Rep. Int. Whal. Commn 33: 465–476.
  32. ^ Lockyer, C. (1977). "Some estimates of growth in the sei whale, Balaenoptera borealis". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 58–62.
  33. ^ Risting, S (1928). "Whales and whale foetuses". Rapp. Cons. Explor. Mer 50: 1–122.
  34. ^ WWF (2007-06-18). "Sei whale". WWF Global Species Programme.
  35. ^ a b McDonald, M. (December 2005). "Sei whale sounds recorded in the Antarctic". The Journal of the Acoustical Society of America 118 (6): 3941–3945.
  36. ^ CETAP (1982). "Final Report of the Cetacean and Turtle Assessment Program, University of Rhode Island, to Bureau of Land Management". U.S. Department of the Interior. Ref. No. AA551-CT8–48.
  37. ^ Sutcliffe, W.H., Jr. (1977). "Whale distributions in Nova Scotia waters". Fisheries & Marine Service Technical Report No. 722.
  38. ^ Kenney, R.D. (1987). "Cetacean biomass densities near submarine canyons compared to adjacent shelf/slope areas". Cont. Shelf Res. 7: 107–114.
  39. ^ Masaki, Y. (1976). "Biological studies on the North Pacific sei whale". Bull. Far Seas Fish. Res. Lab. 14: 1–104.
  40. ^ Rice, D.W. (1974). "Whales and whale research in the North Pacific". di dalam Schervill, W.E. (ed.). The Whale Problem: a status report. Cambridge, MA: Harvard University Press. hlm. 170–195. ISBN 0-674-95075-5.
  41. ^ a b c Mitchell, E. (1977). "Preliminary assessment of stocks of northwest Atlantic sei whales (Balaenoptera borealis)". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 117–120.
  42. ^ a b Jonsgård, Å. (1977). "On the biology of the eastern North Atlantic sei whale, Balaenoptera borealis Lesson". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 124–129.
  43. ^ a b Kapel, F.O. (1985). "On the occurrence of sei whales (Balenoptera borealis) in West Greenland waters". Rep. Int. Whal. Commn 35: 349–352.
  44. ^ Sigurjónsson, J. (1983). "The cruise of the Ljósfari in the Denmark Strait (June-July 1981) and recent marking and sightings off Iceland". Rep. Int. Whal. Commn 33: 667–682.
  45. ^ a b Sigurjónsson, J. (1988). "Operational factors of the Icelandic large whale fishery". Rep. Int. Whal. Commn 38: 327–333.
  46. ^ Andrews, R.C. (1916). "The sei whale (Balaenoptera borealis Lesson)". Mem. Am. Mus. Nat. Hist. New Ser. 1 (6): 291–388.
  47. ^ Ingebrigtsen, A. (1929). "Whales caught in the North Atlantic and other seas". Rapports et Procès-verbaux des réunions, Cons. Perm. Int. L’Explor. Mer, Vol. LVI.. Copenhagen: Høst & Fils.
  48. ^ Aguilar, A. (1981). "Preliminary report on Spanish whaling operations". Rep. Int. Whal. Commn 31: 639–643.
  49. ^ Barlow, J., K. A. Forney, P.S. Hill, R.L. Brownell, Jr., J.V. Carretta, D.P. DeMaster, F. Julian, M.S. Lowry, T. Ragen, and R.R. Reeves (1997). "U.S. Pacific marine mammal stock assessments: 1996" (PDF). NOAA Tech. Mem. NMFS-SWFSC-248.
  50. ^ a b c d Tillman, M.F. (1977). "Estimates of population size for the North Pacific sei whale". Rep. Int. Whal. Commn Spec. Iss. 1: 98–106.
  51. ^ Committee for Whaling Statistics (1942). International whaling statistics. Oslo: Committee for Whaling Statistics.
  52. ^ Pike, G.C (1969). "Marine mammals of British Columbia". Fish. Res. Bd. Canada Bull. 171.
  53. ^ Allen, K.R. (1980). Conservation and Management of Whales. Seattle, WA: Univ. of Washington Press.
  54. ^ Best, P.B. (1992). "Catches of fin whales in the North Atlantic by the M.V. Sierra (and associated vessels)". Rep. Int. Whal. Commn 42: 697–700.
  55. ^ Yablokov, A.V. (1994). "Validity of whaling data". Nature 367: 108.
  56. ^ WWF-International (2003-08-07). WWF condemns Iceland’s announcement to resume whaling. Siaran pers. Diakses pada 2006-11-10.
  57. ^ The Institute of Cetacean Research, Tokyo, Japan (2002-03-01). Japan not catching endangered whales. Siaran pers. Diakses pada 2006-11-10.
  58. ^ a b The Institute of Cetacean Research, Tokyo, Japan (2002-05-20). Japan's senior whale scientist responds to New York Times advertisement. Siaran pers. Diakses pada 2006-11-10.
  59. ^ Clapham, P. et al. (2002). "Relevance of JARPN II to management, and a note on scientific standards. Report of the IWC Scientific Committee, Annex Q1". Journal of Cetacean Research and Management (supplement): 395–396.
  60. ^ a b c Braham, H. (1992). "Endangered whales: Status update". Alaska Fisheries Science Center, Seattle, WA.
  61. ^ Blaylock, R.A., J.W. Haim, L.J. Hansen, D.L. Palka, and G.T. Waring (1995). "U.S. Atlantic and Gulf of Mexico stock assessments". U.S. Dept. of Commerce, NOAA Tech. Memo NMFS-SEFSC-363.
  62. ^ a b Jonsgård, Å. (1974). "On whale exploitation in the eastern part of the North Atlantic Ocean". di dalam W.E. Schevill (ed.). The whale problem. Cambridge, MA: Harvard University Press. hlm. 97–107.
  63. ^ a b Cattanach, K.L. (1993). "Sei whale abundance in the North Atlantic, estimated from NASS-87 and NASS-89 data". Rep. Int. Whal. Commn 43: 315–321.
  64. ^ Hill, P.S. and J. Barlow (1992). "Report of a marine mammal survey of the California coast aboard the research vessel "MacArthur" July 28 - November 5, 1991." (PDF). U.S. Dept. Commerce, NOAA Technical Memo NMFS-SWFSC-169.
  65. ^ a b Carretta, J.V. and K.A. Forney (1993). "Report of two aerial surveys for marine mammals in California coastal waters utilizing a NOAA DeHavilland Twin Otter aircraft: March 9 - April 7, 1991 and February 8 - April 6, 1992" (PDF). U.S. Dept. Commerce, NOAA Technical Memo NMFS-SWFSC-185.
  66. ^ Mangels, K.F. and T. Gerrodette (1994). "Report of cetacean sightings during a marine mammal survey in the eastern Pacific Ocean and the Gulf of California aboard the NOAA ships "MacArthur" and "David Starr Jordan" July 28 - November 6, 1993" (PDF). U.S. Dept. Commerce, NOAA Technical Memo NMFS-SWFSC-211.
  67. ^ IWC (1996). "Report of the sub-committee on Southern Hemisphere baleen whales, Annex E". Rep. Int. Whal. Commn 46: 117–131.

Daftar pustaka

  • National Audubon Society Guide to Marine Mammals of the World, Reeves, Stewart, Clapham and Powell, 2002, ISBN 0-375-41141-0
  • Whales & Dolphins Guide to the Biology and Behaviour of Cetaceans, Maurizio Wurtz and Nadia Repetto. ISBN 1-84037-043-2
  • Encyclopedia of Marine Mammals, editors Perrin, Wursig and Thewissen, ISBN 0-12-551340-2
  • Whales, Dolphins and Porpoises, Carwardine (1995, reprinted 2000), ISBN 978-0-7513-2781-6

Pranala luar

sumber:
 http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_sei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar