Rabu, 26 Desember 2012

Sejarah Waktu 1 Menit = 60 Detik

Bilangan 60 digunakan untuk menyatakan waktu, sejam 60 menit, semenit 60 detik. Bilangan 60 ini digunakan pertama kali oleh bangsa Sumeria, jadi mereka berhitung dengan basis 60 atau disebut juga Sexagesimal.

Alasan kenapa digunakan bilangan 60 adalah bilangan ini bilangan terkecil yang bisa dibagi oleh enam angka pertama yaitu: 1,2,3,4,5,6.

Jadi dengan mudah kita bisa terbayang: 1/2 jam = 30 mnt, 1/3 jam = 20 menit, 1/4 jam = 15 menit, dst. Bayangkan kalau satu jam = 100 menit, berarti 1/3 jam = 33,333 mnt??? Kalo kata orang, itu ngga bunyi …

Kalo kata matematisnya, 60 itu highly composite number, atau bilangan yang angka pembaginya/faktornya banyak, yaitu 1,2,3,4,5,6,10,12,15,20,30,60.

Detik

Detik atau sekon adalah satuan waktu dalam SI (Sistem Internasional, lihat unit SI) yang didefinisikan sebagai durasi selama 9.192.631.770 kali periode radiasi yang berkaitan dengan transisi dari dua tingkat hyperfine dalam keadaan ground state dari atom cesium-133 pada suhu nol kelvin.

Dalam penggunaan yang paling umum, satu detik adalah 1/60 dari satu menit, dan 1/3600 dari satu jam.

Sejarahnya

Pada awalnya, istilah second dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "second minute" (menit kedua), yang berarti bagian kecil dari satu jam. Bagian yang pertama dikenal sebagai "prime minute" (menit perdana) yang sama dengan menit seperti yang dikenal sekarang.

Besarnya pembagian ini terpaku pada 1/60, yaitu, ada 60 menit di dalam satu jam dan ada 60 detik di dalam satu menit.Ini mungkin disebabkan oleh pengaruh orang-orang Babylonia, yang menggunakan hitungan sistem berdasarkan sexagesimal (basis 60).

Sejarah Waktu Mengapa 1 Menit = 60 Detik
Ilustrasi
Istilah jam sendiri sudah ditemukan oleh orang-orang Mesir dalam putaran bumi sebagai 1/24 dari mean hari matahari. Ini membuat detik sebagai 1/86.400 dari mean hari matahari.

Di tahun 1956, International Committee for Weights and Measures (CIPM), dibawah mandat yang diberikan oleh General Conference on Weights and Measures (CGPM) ke sepuluh di tahun 1954, menjabarkan detik dalam periode putaran bumi disekeliling matahari di saat epoch, karena pada saat itu telah disadari bahwa putaran bumi di sumbunya tidak cukup seragam untuk digunakan sebagai standar waktu.

Gerakan bumi itu digambarkan di Newcomb's Tables of the Sun (Daftar matahari Newcomb), yang mana memberikan rumusan untuk gerakan matahari pada epoch di tahun 1900 berdasarkan observasi astronomi dibuat selama abad ke-18 dan 19.

Dengan demikian detik didefinisikan sebagai 1/31.556.925,9747 bagian dari tahun matahari di tanggal 0 Januari 1900 jam 12 waktu ephemeris. Definisi ini diratifikasi oleh General Conference on Weights and Measures ke sebelas di tahun 1960. Referensi ke tahun 1900 bukan berarti ini adalah epoch dari mean hari matahari yang berisikan 86.400 detik. Melainkan ini adalah epoch dari tahun tropis yang berisi 31.556.925,9747 detik dari Waktu Ephemeris.

Waktu Ephemeris (Ephemeris Time - ET) telah didefinisikan sebagai ukuran waktu yang memberikan posisi obyek angkasa yang terlihat sesuai dengan teori gerakan dinamis Newton.

Dengan dibuatnya jam atom, maka ditentukanlah penggunaan jam atom sebagai dasar pendefinisian dari detik, bukan lagi dengan putaran bumi.

Dari hasil kerja beberapa tahun, dua astronomer di United States Naval Observatory (USNO) dan dua astronomer di National Physical Laboratory (Teddington, England) menentukan hubungan dari hyperfine transition frequency atom caesium dan detik ephemeris.

Dengan menggunakan metode pengukuran common-view berdasarkan sinyal yang diterima dari stasiun radio WWV, mereka menentukan bahwa gerakan orbital bulan disekeliling bumi, yang dari mana gerakan jelas matahari bisa diterka, di dalam satuan waktu jam atom.

Sebagai hasilnya, di tahun 1967, General Conference on Weights and Measures mendefinisikan detik dari waktu atom dalam International System of Units (SI) sebagai

Durasi sepanjang 9.192.631.770 periode dari radiasi sehubungan dengan transisi antara dua hyperfine level dari ground state dari atom caesium-133.

Ground state didefinisikan di ketidak-adaan (nol) medan magnet. Detik yang didefinisikan tersebut adalah sama dengan detik ephemeris. Definisi detik yang selanjutnya adalah disempurnakan di pertemuan BIPM untuk menyertakan kalimat

Definisi ini mengacu pada atom caesium yang diam pada temperatur 0 K. Dalam prakteknya, ini berarti bahwa realisasi detik dengan ketepatan tinggi harus mengkompensasi efek dari radiasi sekelilingnya untuk mencoba mengextrapolasikan ke harga detik seperti yang disebutkan di atas.

Setiap orang wajib tahu waktu, oleh karena itu mari kita pelajari konversi atau perubahan waktu berikut ini :

1 Detik = Sama Dengan Seper 60 Menit (1/60 Detik)
1 Menit = Sama Dengan 60 Detik
1 Jam = Sama Dengan 60 Menit
1 Jam = Sama Dengan 3.600 Detik
1 Hari = Sama Dengan 24 Jam
1 Hari = Sama Dengan 1.440 Menit
1 Hari = Sama Dengan 86.400 Detik
1 Minggu = Sama Dengan 7 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 28 Sampai 31 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 4 Minggu
1 Caturwulan Atau Cawu = Sama Dengan 4 Bulan
1 Semester = Sama Dengan 6 Bulan
1 Tahun = 365 Sama Dengan Hingga 366 Hari
1 Tahun = Sama Dengan 12 Bulan
1 Dasawarsa = Sama Dengan 10 Tahun
1 Abad = Sama Dengan 100 Tahun

Sumber :
 http://ujungabad.blogspot.com/2012/04/sejarah-waktu-1-menit-60-detik.html

Legenda Candi Prambanan

Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa sansekerta yang bermakna: 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi ini disebut candi Prambanan tetapi juga terkenal sebagai candi rara Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah ceritanya.

Legenda Candi Prambanan
Candi Prambanan
Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.

Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan rara Jonggrang, putri bekas lawannya, bahkan putri raja yang dibunuhnya. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.

rara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus.

Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.

Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat rara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.

Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan rara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai candi rara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, Candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
 
sumber:
 http://ujungabad.blogspot.com/2012/05/legenda-candi-prambanan.html

Sejarah Kesenian Wayang

Kesenian wayang semula berpangkal pada pemujaan roh nenek moyang. Semula wayang diwujudkan sebagai boneka nenek moyang yang dimainkan oleh dalang pada malam hari. Dengan beralaskan tirai dan tata lampu di belakangnya serta boneka yang digerak-gerakkan sehingga terlihat bayangan boneka seolah-olah hidup. Jika dalang kemasukan roh nenek moyang, sang dalang akan menyuarakan suara nenek moyang yang berisi nasihat-nasihat kepada anak cucu mereka. Setelah kedatangan hinduisme ke nusantara maka kisah nenek  moyang digantikan kisah Ramayana dan Mahabharata. Bonekanya kemudian diganti dengan bentuk tokoh dalam cerita Mahabharata. Fungsinya pun beralih sebagai pertunjukan dan penontonnya melihat dari depan tirai.

Pada zaman Kediri, muncul kitab Gatotkacasraya yang mulai menampilkan dewa asli Jawa, yakni Punakawan yang berperan agresif dan dinamis dalam membimbing dan mengawal para Pandawa dari ancaman musuhnya, yakni Kurawa (kitab Gatotkacasraya) memuat unsur javanisasi).

Sejarah Kesenian Wayang

Pada waktu senggang, nenek moyang yang sudah menetap dan hidup bercocok tanam menyalurkan bakat seninya serta pemujaan setelah panen dengan pertunjukan wayang. Pertunjukan tersebut untuk memuja Dewi Sri yang telah memberi berkah pertanian. Selain itu, pertunjukan wayang merupakan tontonan yang di dalamnya terdapat nasihat yang berharga.

Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan dibawa masuk oleh pedagang India. Namun demikian, kejeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada seni pertunjukan di Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung di Abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayang.

Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.

Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.

Ketika misionaris Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto, SJ pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab.
 
sumber:
 http://ujungabad.blogspot.com/2012/06/sejarah-kesenian-wayang.html

Sejarah Cikal Bakal JAMKESNAS Diindonesia

1. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN KELOMPOK DANA SEHAT

Pelaksanaan upaya kesehatan dana sehat masyarakat kelurahan Mawali sebenarnya dilatarbelakangi oleh upaya kegiatan gotong-royong atau mapalus duka yang dikenal dengan istilah mapalus sosial duka, di mana setiap ada anggota masyarakat yang mengalami kedukaan, setiap keluarga secara sukarela memberikan sumbangan uang maupun bahan makanan, berupa beras, gula, bihun (laksa), ubi-ubian, pisang dll. Untuk mengumpulkan sumbangan ini, secara sukarela tanpa diperintah, beberapa lelaki mengambil inisiatif untuk berkeliling dari rumah ke rumah untuk menjemput sumbangan. Kecuali untuk beras, gula dan bihun, biasanya dibawa langsung oleh ibu-ibu ke rumah duka. Kegiatan ini berlangsung terus tanpa dikendalikan oleh siapapun.

Kemudian, mapalus sosial duka ini dilanjutkan dengan kegiatan mapalus pembangunan untuk membangun rumah sehat, pagar halaman, jamban sehat dan mapalus kebun. Setelah sukses dengan semua kegiatan mapalus ini, beberapa tokoh mulai berpikir, bahwa kegiatan mapalus sosial duka perlu diubah agar tidak selalu berpikir tentang kematian, tetapi berpikir bagaimana caranya untuk mengatasi orang yang tidak mampu ketika sakit dan harus berobat ke dokter atau rumah sakit. Maka beberapa pengurus organisasi rukun mensponsori kegiatan ini.

Sebagai perintis usaha ini adalah Rukun Keluarga Bulude Talaud (Rukelbut) yakni rukun keluarga yang beranggotakan 13 keluarga. Anggotanya adalah warga masyarakat yang berasal dari desa Bulude kecamatan Mangaran kabupaten Kepulauan Talaud. Dimulai tahun 1982, rukun ini memulai usaha dana sehat. Setiap keluarga anggota wajib membayar iuran dana sehat setiap bulannya. Ketika ada yang sakit, pengurus rukun mengeluarkan dana dari iuran dana sehat untuk membiayai anggota yang sakit, mulai biaya rawat jalan di Puskesmas, hingga rawat inap di rumah sakit.

Pada tahun 1983, Rukelbut berubah nama menjadi Rukun Porodisa dan memperluas keanggotaannya menjadi seluruh keluarga yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Talaud dengan jumlah anggota 17 keluarga.

Usaha Rukelbut ini kemudian diikuti oleh beberapa rukun keluarga lain yang ada di kelurahan Mawali. Rukun-rukun tersebut masing-masing Rukun Keluarga Mamile (tahun 1983 - 16 KK), Rukun Keluarga Siau-Talgulandang (tahun 1984 - 18 KK), Rukun Keluarga Manuwo (tahun 1985 - 46 KK), Rukun keluarga Mala Siau (1986 - 25 KK), Rukun Keluarga Sumenang (tahun 1988 25 KK), Rukun Keluarga Tagulandang (Tahun 1989 50 KK), Rukun keluarga GMIM Kolom VII 31 KK), Rukun Keluarga GMIM Kolom XII 30 KK), rukun keluarga Tatahulending (tahun 1990 22 KK), rukun keluarga Siloam (tahun 1992 37 KK), rukun keluarga Papehe (tahun 1993 7 KK). Pada tahun 1995, beberapa pemuda gereja GMIM berinisiatif juga membentuk usaha dana sehat dengan anggota 20 orang.


2. PELAKSANAAN DANA SEHAT

Kegiatan dana sehat yang dilakukan oleh organisasi rukun-rukun keluarga ini, kemudian mendapat pantauan dari Dinas Kesehatan Kota Bitung melalui Puskesmas Kecamatan Bitung Selatan. Karena aktivitasnya sangat positif dari baru pertama ada di kota Bitung, bahkan mungkin seluruh dunia, maka pihak Dinas Kesehatan Kota Bitung terus melakukan pemantauan dan pembinaan secara berkelanjutan, sehingga terjalin kerja sama dengan pihak Rumah Sakit Budi Mulia Bitung dalam hal penanganan pasien. Karena itu pula, dibentuklah pengurus Dana Usaha Kesehatan Masyarakat (DUKM) Kelurahan Mawali yang fungsinya menjadi perantara bagi pihak Rumah Sakit Budi Mulia dengan rukun-rukun keluarga yang ada.

Dengan demikian, siapapun anggota rukun keluarga yang dirawat di rumah sakit Budi Mulia Bitung, mendapat perlakuan khusus di mana biaya perawatan dibayarkan kemudian setelah diajukan surat penagihan kepada pengurus rukun keluarga melalui pengurus DUKM.

sejarah cikal bakal jamkesnas
Tugu WHO

3. PENGHARGAAN BADAN KESEHATAN DUNIA (WHO)

Penyelenggara usaha dana sehat yang ada di kelurahan Mawali tidak pernah berpikir untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa dari kegiatannya. Namun, bagi pihak Dinas Kesehatan Kota Bitung, ada hal yang luar biasa dari kegiatan ini. Karena itu, kegiatan dana sehat ini terus dipantau dan dibuatkan laporan secara berjenjang hingga ke pihak Departemen Kesehatan RI.

Pihak Dinas Kesehatan Kota Bitung ketika itu menginformasikan, bahwa usaha dana sehat kelurahan Mawali merupakan yang pertama di dunia. Kegiatannya pun dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, tanpa campur tangan maupun dorongan dari pemerintah dari semua tingkatan. Yang ada, hanyalah pemantauan dan pembinaan agar pengelolaannya menjadi lebih baik lagi.

Laporan pihak Dinas Kesehatan Kota Bitung ini, agaknya terus berlanjut hingga ke Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization WHO). Karena itu, pada tahun 1993, tanpa disangka pihak Pemerintah Kota Bitung dalam hal ini Walikota saat itu, Drs. S.H. Sarundayang diundang ke Markas WHO, sekaligus menerima penghargaan berupa prasasti penghargaan dari Direktur Jendral WHO, Hiroshi Nakajima, MD, PhD serta uang tunai sebenar $5.000.


4. PENGELOLAAN HADIAH WHO

Pemberian penghargaan WHO kepada kelurahan Mawali merupakan sebuah kejutan luar biasa bagi masyarakat. Sebab, tidak pernah dibayangkan kalau desa (kelurahan) Mawali yang terletak pulau Lembeh, akan mendapat sorotan dunia melalui WHO karena kegiatan usaha dana sehatnya.

Untuk mengabadikan keberhasilan dan penghargaan WHO atas usaha masyarakat, maka walikota Bitung , Drs. S.H. Sarundayang memerintahkan kepada camat dan lurah untuk membuatkan monumen guna memajang prasasti Direktur Jendral WHO. Sedangkan dana $5.000 diserahkan kepada pengurus DUKM untuk dibahas bersama pengurus rukun, untuk apa dana tersebut.

Dari hasil rapat DUKM bersama pengurus 11 rukun pengelola dana sehat, disepakti dana tersebut dibagi sama untuk seluruh rukun pengelola dana sehat, sebagai dana perangsang. Dana $5.000 tersebut kemudian dirupiahkan dengan kurs ketika itu menjadi sebesar lebih Rp8.000.000. Lalu dibagikan secara merata kepada masing-masing rukun sebesar.

Sedangkan prasasti penghargaan, berhasil dibuatkan monumen dengan biaya sebagian bantuan pemerintah kota Bitung dan sebagian lagi partisipasi anggota rukun keluarga pengelola dana sehat.

Demikian sejarah singkat penghargaan WHO atas usaha rintisan dana sehat kelurahan Mawali.

sumber : lembehtourndive.blogspot.com - budaya-indonesia.org

Judul Asli :  Tata Cara Pengobatan dan Pemeliharaan Kesehatan - Cikal Bakal Jamkesmas
Asal : Desa Mawali Pulau Lembeh, Kota Bitung  Provinsi : Sulawesi Utara
 
sumber:
 http://ujungabad.blogspot.com/2012/04/sejarah-cikal-bakal-jamkesnas.html

Asal Usul Manusia Indonesia (Teori Evolusi)

Indonesia termasuk salah satu negara tempat ditemukannya manusia purba. Asal Usul Manusia Indonesia Diawali Dengan Penemuan manusia purba di Indonesia dapat dilakukan berdasarkan fosil-fosil yang telah ditemukan. Fosil adalah tulang belulang, baik binatang maupun manusia, yang hidup pada zaman purba yang usianya sekitar ratusan atau ribuan tahun. Adapun untuk mengetahui bagaimana kehidupan manusia purba pada saat itu, yaitu dengan cara mempelajari benda-benda peninggalannya yang biasa disebut dengan artefak.

Manusia purba yang ditemukan di Indonesia memiliki usia yang sudah tua, hampir sama dengan manusia purba yang ditemukan di negara-negara lainnya di dunia. Bahkan Indonesia dapat dikatakan mewakili penemuan manusia purba di daratan Asia. Daerah penemuan manusia purba di Indonesia tersebar di beberapa tempat, khususnya di Jawa. Penemuan fosil manusia purba di Indonesia terdapat pada  lapisan pleistosen.  Salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia hampir memiliki kesamaan dengan yang ditemukan di Peking Cina, yaitu jenis Pithecanthropus Erectus.

Asal Usul Manusia Indonesia (Teori Evolusi)

Penelitian tentang manusia purba di Indonesia telah lama dilakukan. Sekitar abad ke-19 para sarjana dari luar meneliti manusia purba di Indonesia. Sarjana pertama yang meneliti manusia purba di Indonesia ialah Eugene Dubois  seorang dokter dari Belanda. Dia pertama kali mengadakan penelitian di gua-gua di Sumatera Barat. Dalam penyelidikan ini, ia tidak menemukan kerangka manusia. Kemudian dia mengalihkan penelitiannya di Pulau Jawa. Pada tahun 1890, E. Dubois menemukan fosil yang ia beri nama Pithecanthropus Erectus di dekat Trinil, sebuah desa di Pinggir Bengawan Solo, tak jauh dari Ngawi (Madiun).

Untuk membedakan apakah fosil itu, fosil manusia atau kera, E.Dubois memperkirakan isi atau volume otaknya. Volume otak dari fosil yang ditemukan itu, diperkirakan 900 cc. Manusia biasa memiliki volume otak lebih dari 1000 cc, sedangkan jenis kera yang tertinggi hanya 600 cc. Jadi, fosil yang ditemukan di Trinil merupakan makhluk di antara manusia dan kera. Bentuk fisik dari makhluk itu ada yang sebagian menyerupai kera, dan ada yang menyerupai manusia. Oleh karena bentuk yang demikian, maka E. Dubois memberi nama Pithecanthropus Erectus artinya manusia-kera yang berjalan tegak ( pithekos = kera,  anthropus = manusia, erectus = berjalan tegak). Jika makhluk ini kera, tentu lebih tinggi tingkatnya dari jenis kera, dan jika makhluk ini manusia harus diakui bahwa tingkatnya lebih rendah dari manusia (Homo Sapiens).

Perhatikanlah tiga landasan teori yang dikemukakan oleh Dubois. 

Pertama, seperti halnya dengan Darwin, Dubois percaya bahwa evolusi manusia berasal dari daerah tropika. Hal ini berkaitan dengan berkurangnya rambut pada tubuh manusia purba yang hanya dapat ditoleransi di daerah tropika yang hangat. 

Kedua , Dubois mencatat bahwa dalam dunia binatang, pada umumnya mereka tinggal di daerah geografi yang sama dengan asal nenek moyangnya. Dari segi biologi, binatang yang paling mirip dengan manusia ialah kera besar. Sehingga nenek moyang kera besar diduga mempunyai hubungan kekerabatan (kinship)  yang dekat dengan manusia. Charles Darwin dalam bukunya  The Descent of Man  (1871) mengatakan, manusia lebih dekat dengan kera besar di Afrika seperti gorila dan simpanse. Dalam hal ini Dubois berbeda dengan Darwin, ia percaya bahwa Asia Tenggara merupakan asal-usul manusia karena di sana ada orangutan dan siamang. Menurut Dubois, juga didukung oleh beberapa ahli seperti Wallace dan  Lyell, orangutan dan siamang lebih dekat hubungannya dengan manusia dibanding gorila dan simpanse.

ketiga , Dubois mengikuti perkembangan penemuan fosil rahang atas dari sejenis kera seperti manusia yang ditemukan di Bukit Siwalik, India pada tahun 1878. Kalau di India ditemukan fosil semacam itu, maka terbuka kemungkinan penemuan fosil selanjutnya di Jawa
 
sumber:
 http://ujungabad.blogspot.com/2012/06/asal-usul-manusia-indonesia-teori.html

PERKEMBANGAN BIOLOGIS MANUSIA INDONESIA

A. Perkembangan Biologis Manusia Indonesia
1. Evolusi Biologis Manusia Secara Umum
Perkembangan bilogis atau fisik manusia berkaitan erat dengan terjadinya proses evolusi manusia. Proses evolusi biologis merupakan proses perubahan secara berangsur-angsur dalam jangka waktu lama yang berkaitan dengan sikap tubuh dan cara bergerak, perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia, perubahan bentuk dan volume kepala, perkembangan fungsi alat indera terutama hidung dan mata. Berikut akan dijelaskan tentang perubahan atau evolusi tersebut.

a. Sikap tubuh dan cara bergerak
Satu hal penting yang menunjukkan adanya evolusi dikaitkan dengan sikap tubuh dan cara bergerak ini sikap berdiri tegak. Menurut para ahli evolusi, proses menuju sikap berdiri tegak diawali dari kemampuan duduk tegak, berlari tegak, berjalan tegak dan terakhir dengan berdiri tegak untuk waktu yang lama. Dalam proses ini terjadi perubahan struktur pada bagian tulang belakang manusia, berpindahnya titik berat badan pada bagian bawah badan yang memiliki kemampuan untuk menopang berat badan secara keseluruhan. Disamping tulang belakang, tulang-tulang tungkai, tulang paha, tulang kering, tulang jari kaki juga semakin kuat untuk menopang badan.

b. Perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia
Fungsi jari kaki mengalami reduksi oleh karena tidak lagi dipakai lagi untuk mencengkeram, tetapi lebih pada untuk berpijak. Akibat kemampuan berdiri tegak, maka tangan tidak lagi berfungsi sebagai penunjang badan. Bagian lengan seluruhnya dapat bergerak leluasa, sehingga lebih mudah menggunakan tangan untuk menggenggam dan pekerjaan-pekerjaan cermat lainnya. Evolusi tangan kemudian berpengaruh terhadap evolusi budaya. Karena fungsi tangan tidak lagi sebagai penunjang badan, dan sebaliknya dapat bergerak bebas maka tangan memiliki kemampuan memakai, membawa, membuat alat dan banyak aktivitas lainnya.

c. Evolusi kepala
Kepala atau tengkorak terdiri dari tengkorak bagian muka dan tengkorak otak. Oleh karena itu evolusi kepala berhubungan erat dengan evolusi muka, sebagai bagian paling atas sistem pencernaan dan pernafasan serta volume otak. Evolusi muka diantaranya berkaitan dengan struktur otot-otot muka, geraham, gigi, rahang, kening, dagu, tulang pipi dan otot tengkuk. Sementara yang berkaitan dengan evolusi otak, berkaitan dengan besar atau volume otak dan struktur otak. Misalnya dari Australopithecus ke Pithecantropus volume otak berlipat dua kali (Pithecantropus lebih besar). Pithecantropus ke Homo membesar kurang lebih satu setengah kalinya. Pembesaran volume otak itu tentu saja berpengaruh terhadap bentuk tengkorak (meninggi, membulat ke muka, samping dan belakang). Disamping itu evolusi volume otak tentu juga berpengaruh terhadap evolusi budaya.

d. Evolusi alat pembau (hidung)
Peranan alat pembau menjadi berkurang. Hal ini berakibat pada perubahan rongga hidung yang tidak lagi menghadap ke depan dan bagian otak yang berhubungan dengan pembauan mengalami reduksi.

e. Evolusi alat penglihat (mata)
Berlawanan dengan alat pembau yang mengalami reduksi, alat penglihat menjadi lebih sempurna baik dalam hal struktur maupun fungsi ketajaman melihat.
Evolusi biologis tersebut di atas secara keseluruhan berpengaruh terhadap perkembangan bio-sosial (manusia sebagai makluk sosial) yang mencakup: kemampuan pembuatan alat, organisasi sosial dan komunikasi dengan bahasa.    

2. Evolusi Biologis Manusia Purba Indonesia
Berdasarkan temuan-temuan fosil manusia prasejarah Indonesia, para arkeolog membedakan jenis manusia purba di Indonesia (sejauh yang ada sekarang) ke dalam beberapa jenis. Dari jenis-jenis yang ada para ahli membuat semacam tingkatan perkembangan dari manusia purba yang tertua hingga yang lebih muda, yang didasarkan pada indikator-indikator tertentu, sebagaimana telah disebutkan di atas.

a. Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus (manusia besar tertua dari Jawa) adalah jenis manusia purba yang paling tua (primitif) yang pernah ditemukan di Indonesia (Jawa). Fosil Meganthropus paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh arkeolog, von Koenigswald dan Weidenreich antara tahun 1936-1941 di situs Sangiran pada formasi Pucangan. Fosil yang ditemukan antara lain berupa fragmen tulang rahang atas dan bawah serta sejumlah gigi lepas. Hingga saat ini Meganthropus dikategorikan sebagai jenis manusia purba yang terpisah (berbeda) dari Homo erectus.
Berdasarkan hasil penemuan fosil-fosilnya para ahli menyimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Hidup pada masa Pleistosen awal
• Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan geraham yang besar
• Memiliki bentuk gigi yang homonim
• Memiliki otot-otot kunyah yang kuat
• Bentuk mukanya masif dengan tulang pipi yang tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang tajam serta tidak memiliki dagu.
• Memakan jenis tumbuh-tumbuhan

b. Pithecanthropus
Pithecanthropus (manusia kera) adalah jenis manusia purba yang fosil-fosilnya paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus pertama kali ditemukan oleh arkeolog dari Belanda, Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi berupa atap tengkorak dan tulang paha. Berdasarkan temuannya tersebut Dubois menamainya dengan Pithecanthropus erectus (manusia kera yang berdiri tegak). Disamping Pithecanthropus erectus jenis Pithecanthropus lainnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus robustus (manusia kera yang besar), dan Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera dari Mojokerta).
Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan, Pithecanthropus memiliki ciri berikut:
• Pithecanthropus hidup pada masa Pleistosen awal dan tengah (1 juta hingga 1,5 juta tahun silam)
• Tinggi badan sekitar 168 – 180 cm dengan berat badan rata-rata 80 – 100 kg
• Berjalan tegak
• Volume otaknya sekitar 775 cc – 975 cc
• Batang tulang lurus dengan tempat-tempat perlekatan otot yang sangat nyata
• Bentuk tubuh dan anggota badan tegap
• Alat pengunyah dan otot tengkuk sangat kuat
• Bentuk geraham besar dengan rahang yang sangat kuat
• Bentuk kening yang menonjol sangat tebal
• Bentuk hidung tebal
• Tidak memiliki dagu
• Bagian belakang kepala tampak menonjol

c. Homo Sapiens
Diantara fosil yang berhasil ditemukan di Indonesia adalah jenis Soloensis (dari Solo) dan Wajakensis (dari Wajak, Mojokerto). Secara umum Homo Sapiens memiliki ciri yang lebih progresif dibanding Pithecantropus.
Secara khusus ia memiliki ciri-ciri berikut:
• Volume otak bervariasi antara 1000 – 1450 cc
• Otak besar dan otak kecil sudah berkembang (terutama pada bagian kulit otaknya)
• Tinggi badan sekitar 130 – 210 cm dengan berat badan rata-rata 30 – 150 kg.
• Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi
• Otot tengkuk mengalami penyusutan
• Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
• Berjalan dan berdiri tegak sudah lebih sempurna


B. Periodisasi Perkembangan Budaya Pada Masyarakat Awal Indonesia
Berdasarkan hasiil-hasil benda budaya dan alat-alat penunjang kehidupan, periodisasi atau pembabakan zaman pada masyarakat awal Indonesia (masyarakat pra sejarah atau pra aksara) Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu: zaman batu dan zaman logam.
1. Zaman Batu
Merupakan masa dimana sebagian besar alat atau sarana penunjang kehidupan manusia (terutama kehidupan ekonomi) prasejarah terbuat dari batu dalam berbagai bentuk, jenis dan ukurannyanya, yang disesuaikan dengan kegunaan dari masing-masing alat. Meskipun demikian tidak berarti bahwa pada waktu itu manusia prasejarah hanya mengandalkan alat-alat yang terbuat dari batu saja. Tentu saja mereka juga memanfatkan benda lain yang berasal dari kayu, bambu, tulang, atau tanduk hewan. Memang sebagai bukti sejarah benda-benda itu tidak lagi bisa ditemukan karena sudah hancur.
Zaman batu ini dibedakan menjadi: zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu madya (mesolitikum), dan zaman batu muda (neolitikum). Pembagian itu dilakukan atas dasar tinggi rendahnya penggunaan teknologi dari benda-benda atau alat hasil budaya masyarakat. Alat-alat yang mereka hasilkan yang terbuat dari batu tidak sama baiknya. Ada yang dibuat sangat kasar, kasar, dan halus. Semakin kasar alat-alat itu, maka diperkirakan semakin tua usianya dan sebaliknya. Di samping ketiga zaman batu itu, juga dikenal zaman batu besar (megalitikum). Yang terakhir ini sebenarnya lebih berfungsi sebagai media kepercayaan atau religi dari pada fungsi alat ekonomi.

a. Zaman batu tua (paleolitikum)
Pada zaman ini kehidupan manusia prasejarah masih sangat sederhana. Peralatan penunjang kehidupan mereka umumnya terbuat dari batu kasar, yaitu batu alami yang belum dihaluskan. Sampai sekarang, sisa-sisa peninggalan zaman paleolitikum hanya ditemukan di pulau Jawa dan Sulawesi. Kebanyakan manusia prasejarah yang hidup pada mas ini diperkirakan hidup secara berkelompok dalam suatu kelompok kecil, antara 10-15 orang. Mereka hidup secara berpindah atau nomaden, sejalan dengan upaya mereka untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Kebutuhan akan bahan makanan sangat bergantung pada hasil alam, sehingga yang mereka lakukan hanya sebatas pada aktivitas mengumpulkan makanan (food gathering) dan aktivitas berburu.
Hal lain yang perlu diketahui dari periode ini adalah bahwa zaman paleolitikum memiliki hubungan yang erat dengan sejarah bumi. Oleh karena itu, zaman ini mencakup tiga lapisan bumi, yaitu: Pleistosin Bawah, Pleistosin Tengah, dan Pleistosin Atas.

• Pleistosin Bawah
Sebagian besar pleistosin bawah berupa batu pasir tufa dan tanah liat berwarna biru kehitam-hitaman. Pada lapisan ini telah ditemukan fosil tulang-tulang dan geraham-geraham dari binatang menyusui dan manusia yang tertua dari jenis palaeoanthropus.
Fauna dari masa ini disebut Fauna Jetis, dengan binatangnya seperti gajah, kerbau, sapi, rusa, menjangan, dan kuda air yang masih primitif. Sedangkan dari sisa-sisa manusia yang ditemukan dapat ditentukan bahwa sekurang-kurangnya ada tiga jenis manusia yang pernah hidup pada masa itu. Pertama, Meganthropus Palaeojavanicus (manusia raksasa Jawa) meninggalkan fragmen rahang bawah yang sangat besar, masif, dan primitif bentuknya, serta beberapa geraham. Fosil ini menggambarkan ciri-ciri manusia, meskipun masih ada ciri-ciri yang memiliki kemiripan dengan kera.
Kedua, Pithecanthropus Mojokertensis (Pithecanthropus Robustus) ditemukan pada lapisan yang sama umurnya dengan jenis manusia yang pertama. Sisa-sisa manusia ini ditemukan di Sangiran, dekat Sungai Cemoro berupa bagian belakang tengkorak, kedua tulang pelipis, tiga perempat sisi tengkorak, bagian bawah rahang atas, rahang kanan bawah, dan geraham.
Akhirnya, dalam endapan Pleistosin Bawah telah ditemukan sebuah tengkorak anak kecil di dekat Mojokerto. Tengkorak ini diperkirakan berasal dari manusia ketiga yang masih muda dari jenis Pithecanthropus.

• Pleistosin Tengah
Permulaan zaman Pleistosin Tengah diperkirakan bersamaan waktunya dengan zaman es kedua, di mana permukaan laut turun kira-kira mencapai 25 meter. Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan dihubungkan satu sama lain dengan daratan Asia. Akibatnya, terjadi migrasi binatang menyusui pemakan tumbuh-tumbuhan dan binatang buas dari daratan Asia. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila jenis binatang atau hewan yang di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan cenderung sama dengan binatang yang hidup di daratan Asia. Sedangkan binatang yang hidup di wilayah Indonesia Timur cenderung sama atau mirip dengan binatang yang hidup di benua Australia.
Fauna dari masa ini disebut Fauna Trinil atau Fauna-Sino-Melayu karena jenis fauna yang ditemukan di daerah Trinil memiliki kesamaan dengan yang dijumpai di Tiongkok. Beberapa jenis fauna itu di antaranya adalah beruang melayu, tapir, badak, rusa. Jenis manusia terpenting dari fauna ini adalah Pithecanthropus Erectus (manusia kera berdiri tegak dari Trinil).
Beberapa penemuan seperti tengkorak, fragmen kecil dari rahang bawah kanan, dan tulang paha diperkirakan dari jenis manusia itu. Selama masa pleistosen tengah, jenis manusia ini tidak banyak mengalami perubahan secara fisik. Pithecanthropus Erectus adalah nenek moyang dari Manusia Solo (Homo Soloensis).
Peralatan tertua yang terbuat dari batu berasal dari zaman ini. Alat itu tidak dapat dimasukan ke dalam kebudayaan batu-teras dan ke dalam golongan flake. Alat-alat itu dikenal sebagai kapak genggam, kapak perimbas monofacial, alat-alat serpih, dan beberapa kapak genggam yang telah dikerjakan dua sisinya.

• Pleistosin Atas
Permulaan Pleistosin Atas bersamaan waktunya dengan zaman glasial ketiga. Pithecanthropus dan beberapa jenis binatang menyusui dari zaman sebelumnya tidak dapat mempertahankan diri dan telah lenyap dari muka bumi. Mahkluk baru yang muncul adalah Homo Soloensis (Manusia Solo). 
Manusia Solo memiliki ciri yang hampir sama dengan Pithecanthropus, hanya saja sedikit lebih besar dan lebih maju dalam hal volume otaknya. Diperkirakan manusia Solo adalah keturunan langsung Pithecanthropus. Sepanjang Sungai Solo, dekat Ngandong telah ditemukan tidak kurang dari sebelas kubah tengkorak beserta fragmen-fragmen dari Manusia Solo. Di samping itu, ditemukan pula dua potong tulang kering. Tampaknya, mereka telah hidup berkumpul di sepanjang Sungai Solo.
Di tempat yang sama, juga ditemukan tulang-tulang binatang yang sangat banyak jumlahnya. Tampaknya, mereka telah membunuh beribu-ribu binatang. Dari beberapa fosil tulang binatang yang ditemukan jenis binatang yang banyak adalah gajah dan kuda air.
Beberapa jenis peralatan yang mereka gunakan di antaranya adalah peluru bulat dari batu yang diperkirakan sebagai alat pelempar untuk melumpuhkan binatang buruan, bermacam-macam alat berbentuk kapak perimbas dari tulang dan tanduk.
Di samping Homo Soloensis, ditemukan juga dua tengkorak yang telah membantu di desa Campurdarat, sebelah selatan gunung Wilis. Tengkorak ini termasuk tipe Neoanthropus dan dikenal sebagai Homo Wajakensis. 

b. Zaman batu tengah (mesolitikum)
Setelah zaman es berakhir, maka dataran Sunda terbagi menjadi beberapa pulau. Homo Soloensis lenyap dari muka bumi dan manusia-manusia baru dari jenis Sapien saja yang mampu mencapai pulau-pulau itu. Mereka itu adalah orang-orang Melanesia, Austroloida, dan Negrito.
Binatang-binatang yang hidup pada zaman sebelumnya telah lenyap, kecuali gajah.  Binatang yang hidup pada zaman mesolitikum hampir mirip dengan binatang yang hidup pada masa sekarang. Bedanya, tubuh binatang pada masa mesolitikum memiliki ukuran yang lebih besar.
Kehidupan manusia belum banyak berubah. Mereka umumnya hidup berburu dan mengumpulkan akar-akaran, sayur-sayuran liar, dan binatang kerang. Hidup mengembara merupakan ciri yang paling dominan, meski telah ada tanda-tanda untuk menetap lebih lama di suatu tempat. Perkiraan itu dibuktikan dengan bukit kerang yang tingginya mencapai 4 meter seperti yang ditemukan di pantai Timur Sumatera. Meskipun belum pasti, ketika itu orang diperkirakan telah memelihara anjing. Pada waktu berburu, anjing merupakan binatang yang dapat membantu pekerjaan manusia. Di Sulawesi Selatan, di dalam gua ditemukan sisa-sisa gigi anjing oleh Sarasin bersaudara.
Pada masa mesolitikum terdapat tiga macam kebudayaan yang berbeda satu sama lain, yaitu: kebudayaan Bascon-Hoabin, kebudayaan Toale, dan kebudayaan Sampung. Ketiga kebudayaan itu diperkirakan datang di Indonesia hampir bersamaan waktunya.

• Kebudayaan Bascon-Hoabin
Hasil-hasil peninggalan budaya ini ditemukan dalam gua-gua dan bukit-bukit kerang di Indo Cina, Siam, Malaka, dan Sumatera Timur. Daerah-daerah itu merupakan wilayah yang saling berkait-an satu sama lainnya. Kebudayaan ini umumnya berupa alat dari batu kali yang bulat. Sering disebut sebagai “batu teras” karena hanya dikerjakan satu sisi, sedangkan sisi yang lain dibiarkan tetap licin. Jenis alat ini ditemukan di Sumatera dalam jumlah yang besar dan disebut sebagai Sumatralith lonjong.

• Kebudayaan Toale
Umumnya hasil kebudayaan Toale adalah kebudayaan flake dan blade. Kebudayaan ini mendapat pengaruh kuat dari unsur microlith sehingga menghasilkan alat-alat yang berukuran kecil dan terbuat dari batu. Di samping itu, ditemukan alat-alat yang terbuat dari tulang dan kerang. Alat-alat ini sebagian besar merupakan alat berburu. Kebudayaan-kebudayaan yang mirip dengan kebudayaan Toale antara lain ditemukan di Jawa (dataran tinggi Bandung, Tuban, dan Besuki), di Sumatera (di sekeliling danau Kerinci dan gua-gua di Jambi); di Flores, di Timor, dan di Sulawesi.

• Kebudayaan Sampung
Merupakan kebudayaan tulang dan tanduk yang ditemukan di desa Sampung, Ponorogo. Barang yang ditemukan berupa jarum, dan pisau. Pada lapisan yang lain telah ditemukan mata panah. Di samping itu ditemukan juga beberapa kerangka manusia dan tulang binatang buas yang dibor (mungkin sebagai perhiasan atau jimat). Tentang persebarannya tidak banyak diketahui. Namun, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kebuadayaan ini telah berkembang di daerah Sulawesi dan Flores.
c.    Zaman batu muda (neolitikum)
Kira-kira 1000 tahun SM, telah datang bangsa-bangsa baru yang memiliki kebudayaan lebih maju dan tinggi derajatnya. Mereka dikenal sebagai bangsa Indonesia Purba. Beberapa kebudayaan mereka yang terpenting adalah sudah mengenal pertanian (food producing), berburu, menangkap ikan, memelihara ternak jinak (anjing, babi, dan ayam).
Sistem pertanian dilakukan dengan sederhana. Mereka menanam tanaman untuk beberapa kali dan sesudah itu ditinggalkan. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan melaksanakan sistem pertanian yang sama untuk kemudian berpindah lagi. Bangsa Indonesia Purba telah membentuk masyarakat. Mereka mulai hidup menetap, meski untuk waktu yang tidak lama. Mereka telah membangun pondok-pondok yang berbentuk persegi empat, didirikan di atas tiang-tiang kayu, diding-dindingnya diberi hiasan dekoratif yang indah.

d. Zaman batu besar (megalitikum)
Sebenarnya, zaman megalitikum bukan kelanjutan dari zaman batu sebelumnya. Megalitikum muncul bersamaan dengan zaman mesolotikum dan neolitikum. Pada zaman batu pada umumnya, muncul kebudayaan batu besar (megalitikum) seperti menhir, batu berundak, dolmen, dan sebagainya. Hal ini berkaitan dengan unsur kepercayaan masyarakat. Di Indonesia penemuan bangunan megalitik antara lain terdapat di daerah Jawa, Sumatra Barat dan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.   

2. Zaman Logam
Disebut zaman logam karena sebagian besar alat penunjang kehidupan manusia pada masa itu terbuat dari logam. Artinya juga mereka telah memiliki kemampuan dalam hal pengolahan logam untuk dibuat alat-alat tertentu sesuai dengan keinginan dan keperluan mereka. Zaman ini memperlihatkan kepada kita tentang kemahiran di bidang teknologi. Dengan demikian pembuatan alat-alat logam menunjukkan tingkat kebudayaan yang tentu saja lebih maju dibanding periode sebelumnya.
Zaman logam sendiri dibedakan atas beberapa zaman, yaitu: zaman Tembaga, zaman Perunggu, dan zaman Besi. Namun demikian, zaman Tembaga tidak pernah berkembang di Indonesia. Dengan demikian, zaman logam di Indonesia dimulai dari zaman perunggu dan zaman besi.

• Zaman Perunggu
Pada periode zaman perunggu ini, manusia sudah memiliki kemampuan mengolah logam perunggu (campuran timah dan tembaga) yang disesuaikan dengan bentuk peralatan yang diperlukan. Jenis alat-alat yang paling banyak ditemukan adalah kapak perunggu. Disamping itu juga tombak. Jenis benda perunggu yang memiliki fungsi sebagai alat atau benda-benda upacara adalah nekara.

• Zaman Besi
Pada masa ini manusia sudah memiliki kemampuan melebur bijih-bijih besi dalam bentuk alat-alat yang dibentuk sesuai keinginan dan fungsinya. Dibandingkan benda-benda atau alat perunggu penemuan benda-benda besi di Indonesia lebih sedikit. Diantara benda-benda besi yang berhasil ditemukan adalah mata pisau, mata kapak, dan tombak. Disamping itu juga ditemukan gelang besi.

• Zaman Arkaekum
Merupakan zaman tertua dan diperkirakan sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Keadaan bumi belum stabil, keadaan bumi dan udara sangat panas, kulit bumi dalam proses pembentukan sehingga belum ada tanda-tanda kehidupan.

• Zaman Paleozoikum
Zaman Paleozoikum berusia sekitar 340 juta yang lalu. Keadaan bumi masih berubah-ubah. Namun demikian, pada masa ini telah ada kehidupan, yaitu makhluk ‘bersel satu’. Makhluk lain yang hidup ada-lah sejenis ikan, reptil, dan lain-lain. Oleh karena itu, zaman ini sering disebut zaman primer atau zaman pertama.

• Zaman Mesozoikum
Zaman Mesozoikum berusia sekitar 140 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini kehidupan berkembang dengan pesat, terutama binatang-binatang yang sangat besar seperti dinosaurus, atlantosaurus, dan jenis-jenis burung yang besar. Zaman ini sering disebut zaman reptil karena makhluk hidup sejenis reptil berkembang sangat pesat. Di samping itu, zaman mesozoikum juga disebut zaman sekunder atau zaman kedua.

• Zaman Neozoikum atau Kainozoikum
Zaman ini berusia sekitar 60 juta tahun yang lalu. Keadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak terlalu besar, dan kehidupan berkembang pesat. Zaman ini dibeda-kan menjadi dua, yaitu:
- Zaman Tersier, yaitu zaman di mana binatang-binatang besar mulai berkurang dan muncul binatang menyusui seperti kera dan monyet.
- Zaman Kuarter, yaitu zaman di mana muncul tanda-tanda kehi-dupan dari manusia purba. Zaman ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
* Kala Pleistosin atau zaman Dilluvium atau zaman Es. Keadaan permukaan bumi mengalami perubahan secara tiba-tiba. Jika keadaan bumi panas, maka es di kutub utara mencair dan menutupi sebagian daratan dan sebaliknya.
* Kala Holosin atau zaman Alluvium, yaitu zaman di mana jenis Homo Sapiens mulai hidup. Homo Sapiens adalah jenis manusia seperti manusia sekarang.

C. Peta Penemuan Manusia Purba dan Hasil Kebudayaannya di Indonesia
Berikut adalah data hasil penemuan fosil-fosil manusia purba di Indonesia yang ditemukan oleh para arkeolog di beberapa situs penting di Jawa.
Wajak : Tengkorak, ruas tulang leher, tulang rahang, gigi, tulang paha, tulang kering
Kedungbrubus : Fragmen rahang bawah kanan
Trinil : Atap tengkorak, tulang paha kiri, fragmen tulang paha kanan dan kiri
Ngandong : Atap tengkorak, tulang dahi, fragmen tulang pendinding kanan, tengkorak batang tulang kering kanan, tulang kering kanan
Sangiran : Fragmen rahang atas kiri, fragmen rahang bawah kanan, atap tengkorak, atap tengkorak rahang atas, batang rahang bawah kanan, fragmen rahang bawah, gigi.
Sangiran : Rahang bawah, batang rahang bawah kanan, atap tengkorak, tulang pipi kiri, gigi, fragmen rahang atas kanan, fragmen rahang atas kanan dan kiri, fragmen rahang bawah dan atas, cetakan dalam tengkorak, fragmen tulang pelipis
Ngandong : Tulang-tulang tengkorak, atap tengkorak, fragmen tulang pinggul
Trinil : Batang tulang paha kanan dan kiri, gigi.

D. Ciri-Ciri Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kepercayaan Masyarakat Pada Masa Berburu (Food Gathering) dan Masyarakat Pertanian (Food Producing)
1. Masyarakat Masa Berburu (Food Gathering)
Disebut sebagai masyarakat masa berburu karena aktivitas kehidupan masyarakatnya dalam upaya mendapatkan makanan tergantung pada apa yang disediakan oleh alam, berburu dari apa yang ada di sekitarnya. Mereka hanya melakukan aktivitas mengumpulkan makanan yang ada (food gathering).

a. Sosial
Ciri-ciri kehidupan sosial masyarakatnya ditandai dengan:
• Mereka hidup berkelompok dalam kelompok-kelompok kecil
• Tidak memiliki tempat tinggal tetap, mereka senantiasa berpindah-pindah (nomaden) dari satu tempat ke tempat yang lainnya untuk mendapatkan makanan yang disediakan oleh alam.
• Tempat tinggal sementara mereka adalah gua-gua, baik di pedalaman maupun di pinggir aliran sungai, daerah lembah,  atau pantai untuk menghindarkan diri dari serangan binatang buas dan yang dekat dengan sumber makanan.
• Hubungan antara sesama anggota kelompok sangat erat dan mereka saling membantu satu sama lain. Mereka berusaha mempertahankan kelompoknya dari serangan kelompok lain atau serangan binatang buas.
• Meskipun kehidupan mereka masih sederhana, tetapi mereka telah mengenal pembagian tugas. Kaum laki-laki biasanya mendapat tugas yang lebih berat seperti menangkap binatang dan mengumpulkan makanan dari hutan. Sementara, kaum wanita mengurus tugas-tugas yang lebih ringan, seperti memasak dan mengurus anak-anak.
• Masing-masing kelompok masyarakat dipimpin oleh seseorang yang sangat dihormati, disegani dan ditaati oleh anggotanya. Dengan demikian, pada masa berburu dan mengumpulkan makanan telah terlihat tanda-tanda kehidupan sosial, meskipun dalam taraf yang masih sangat sederhana.

b. Budaya
• Budaya hidup (non-materi)
Dalam hal pemilihan tempat tinggal sementara (tempat berlindung) ada kelompok yang memilih daerah pedalaman dan sebaliknya ada yang lebih memilih daerah dekat pantai. Hal demikian pada akhirnya menimbulkan budaya yang berbeda juga. Kelompok yang tinggal di daerah pantai memfokuskan aktivitas hidupnya pada upaya mendapatkan makanan yang dihasilkan dari laut seperti ikan, kerang dan lainnya.
Untuk dapat bertahan hidup dalam lingkungannya tersebut, mereka mulai mengembangkan berbagai bentuk peralatan yang berfungsi sebagai alat untuk menangkap ikan. Muncullah budaya pembuatan alat anak panah dan tombak baik yang terbuat dari kayu, bambu, tulang binatang atau mata panah dan tombak yang dibuat dari batu. 
Sementara itu, masyarakat yang lebih memilih tinggal di daerah pedalaman umumnya memilih area dekat sungai untuk mendapatkan makanan berupa ikan atau siput air tawar, disamping mengandalkan hasil makanan dari hutan.
• Budaya benda atau alat
Pada awalnya benda-benda hasil budaya mereka sangat sederhana sekali. Benda-benda itu dibuat dan terkait erat dengan aktivitas untuk mendapatkan makanan dan mengolah makanan.
Tahun 1935 di daerah Sungai Baksoka, Punung, Kabupaten Pacitan, von Koenigswald menemukan alat-alat dari dipercayai merupakan hasil budaya masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan. Dalam perkembangannya kemudian disebut dengan budaya Pacitan. Alat yang ia temukan adalah berupa kapak perimbas. Pada tahun-tahun setelah penemuan tersebut H.R. van Heekeren, Basuki dan R.P. Soejono melakukan penggalian di daerah yang sama dengan lokasi penggalian Koenigswald dan menemukan alat-alat yang memiliki bentuk seperti kapak perimbas, alat-alat serpih dan alat-alat dari tulang.
Selain di daerah Pacitan, berdasarkan hasil penelitian, peralatan manusia purba masa berburu dan mengumpulkan makanan banyak ditemukan di berbagai wilayah, seperti daerah Jampang Kulon (Suka-bumi), Gombong (Jawa Tengah), Perigi dan Tambang Sawah (Bengkulu), Lahat dan Kalianda (Sumatera Selatan), Sembiran Trunyan (Bali), Wangka dan Maumere (Flores), daerah Timor Timur, Awang Bangkal (Kalimantan Timur), dan Cabbenge (Sulawesi Selatan).
Para ahli menafsirkan bahwa yang membuat alat-alat tersebut adalah manusia Pithecanthropus dan kebudayaannya disebut dengan tradisi Paleolitikum.

Kapak perimbas
Adalah benda yang memiliki bentuk seperti kapak tetapi tidak memiliki tangkai yang terbuat dari batu. Cara menggunakan kapak ini adalah dengan menggenggamnya. Disamping daerah Pacitan daerah lainnya yang darinya ditemukan jenis kapak perimbas adalah Ciamis, Gombong, Bengkulu, Lahat, Bali, Flores dan daerah Timor. Berdasarkan lapisan penemuannya, para ahli menyimpulkan bahwa kapak perimbas adalah hasil budaya Pithecantropus erectus.
Selain di Indonesia, kapak jenis ini juga ditemukan di beberapa negara Asia, seperti Myanmar, Vietnam, Thailand, Malaysia, Pilipina, dan Cina sehingga sering dikelompokkan dalam kebudayaan Bascon-Hoabin.

Kapak genggam
Kapak genggam memiliki bentuk yang hampir sama dengan kapak perimbas, tetapi lebih kecil dan belum diasah. Kapak ini juga ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Cara menggunakan kapak ini adalah menggenggam bagian yang kecil.

Pahat genggam
Pahat genggam memiliki bentuk lebih kecil dari kapak genggam. Menurut para ahli, pahat ini dipergunakan untuk menggemburkan tanah. Alat ini digunakan untuk mencari ubi-ubian yang dapat dimakan.

Alat-alat dari tulang
Tampaknya, tulang-tulang binatang hasil buruan telah dimanfaatkan untuk membuat alat seperti pisau, belati, mata tombak, mata panah, dan lain-lainnya. Alat-alat ini banyak ditemukan di Ngandong dan Sampung (Ponorogo). Oleh karena itu, pembuatan alat-alat ini sering disebut kebudayaan Sampung.

Blade, Flake, dan Microlith
Alat-alat ini banyak ditemukan di Jawa (dataran tinggi Bandung, Tuban, dan Besuki); di Sumatera (di sekeliling danau Kerinci dan gua-gua di Jambi); di Flores, di Timor, dan di Sulawesi. Semua alat-alat itu sering disebut sebagai kebudayaan Toale atau kebudayaan serumpun.

Alat-alat serpih
Adalah alat-alat yang terbuat dari pecahan batu yang dibuat dengan bentuk yang sangat sederhana yang kemungkinan besar dibuat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dilihat dari bentuknya maka kemungkinan alat-alat serpih itu antara lain memiliki fungsi sebagai pisau, atau alat penusuk. Alat-alat ini di Indonesia banyak ditemukan di daerah Sangiran (Jawa Tengah), Cabbenge (Sulawesi Selatan), Maumere (Flores), dan Timor. Kebanyakan ditemukan di dalam ceruk atau gua-gua yang merupakan tempat tinggal manusia prasejarah.

c. Ekonomi
Ciri-ciri kehidupan ekonomi masyarakatnya ditandai dengan:
• Kehidupan ekonomi bergantung pada alam (food gathering) oleh karenanya, mereka selalu berpindah untuk mencari bahan makanan, baik dari tumbuh-tumbuhan maupun binatang.
• Mereka belum mengenal sistem pertanian (bercocok tanam)
• Aktivitas berburu dilakukan secara berkelompok
• Lingkungan ekonomi mereka ada yang di daerah pedalaman (hutan), pinggir aliran sungai atau daerah tepi pantai

d. Kepercayaan
Sistem kepercayaan telah muncul sejak masa kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan. Kuburan pra-sejarah merupakan bukti bahwa masyarakat telah memiliki anggapan tertentu dan memberikan penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Masyarakat percaya bahwa orang yang meninggal, rohnya akan pergi suatu tempat. Bahkan, jika orang itu berilmu atau berpengaruh dapat memberikan perlindungan atau nasihat kepada mereka yang mengalami kesulitan.

2. Masyarakat Pertanian atau Bercocok Tanam
Seiring dengan makin berkembangnya pola pikir dan kecerdasan manusia terutama dikaitkan dengan upaya mempertahankan kehidupan mereka, menyebabkan munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang tinggal dalam dalam suatu area wilayah tertentu. Mereka mulai memikirkan upaya untuk memenuhi sendiri kebutuhan makanan yang cukup untuk masa waktu tertentu. Munculnya kemudian budaa pertanian atau budaya cocok tanam di Indonesia. Pola hidup lama dari para pendahalu mereka yang nomaden mulai ditinggalkan.
Hasil dari penemuan bukti-bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa pada masa ini masyarakat telah memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, baik dilihat dari sistem sosial ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kesenian yang mereka miliki.

a. Sosial
Ditinjau dari segi sosial kahidupan masyarakat prasejarah masa pertanian dicirikan dengan beberapa hal berikut:
• Terbentuknya komunitas manusia yang menetap menunjukkan bahwa masyarakatnya mulai mengenal adanya pranata sosial, meskipun dalam taraf yang masih sederhana
• Pembagian kerja dan tugas dalam keluarga maupun dalam masyarakat juga semakin tegas

b. Budaya
• Budaya Hidup
Karena merupakan masyarakat dengan pola hidup menetap dan bercocok tanam, maka budaya hidup mereka adalah tradisi mengolah tanah untuk kemudian ditanami dengan aneka tanaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

• Budaya Berupa Hasil Benda atau Alat
Memiliki kemampuan membuat alat-alat penunjang kehidupan sehari-hari yang umumnya terbuat dari batu atau tulang dengan teknik dan seni pembuatan yang lebih halus (sudah diupam). Diantara alat-alat yang menurut para ahli sejarah sebagai hasil budaya masyarakat bercocok tanam antara lain:
- Beliung persegi. Memiliki fungsi yang berkaitan dengan dimensi kepercayaan. Tempat penemuannya antara lain meliputi daerah Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara
- Kapak Lonjong. Memiliki fungsi sebagai alat ekonomi: memotong makanan. Memiliki bentuk yang memperlihatkan sebuah bidang berbentuk lonjong, terbuat dari batu kali hitam dengan seni pembuatan yang sudah diupam. Banyak ditemukan di Maluku, Irian, dan daerah Sulawesi bagian Utara
- Mata Panah. Memiliki fungsi ekonomi: antara lain sebagai alat untuk menangkap ikan. Terbuat dari batu serpih, tulang, dan kemunginan besar juga kayu yang diruncing bagian ujungnya dan dibuat bergerigi pada bagian pinggirnya. Jadi memiliki bentuk yang berbeda dengan mata panah untuk berburu. Banyak ditemukan di dalam gu-gua yang ada di daerah patai atau sungi.
- Aneka benda gerabah (terbuat dari tanah liat). Memiliki fungsi sebagai wadah atau tempat untuk menyimpan. Tradisi gerabah pun hingga saat ini masih menjadi tradisi masyarakat di beberapa daerah atau desa tradisional Indonesia, seperti di Yogyakarta.
- Benda-benda perhiasan. Dibuat tentu saja dengan pola dan bentuk yang masih sangat sederhana. Bahannya pun tentu saja bukan emas atau belian. Kebanyakan mengambil bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan alam tempat tinggal mereka seperti tanah liat, yasper, dan kalsedon
- Benda-benda megalitik, seperti menhir, dolmen, sarkofagus, punden batu berundak, kubur batu dan waruga. Semua benda tersebut memiliki fungsi yang berkaitan dengan tradisi kepercayaan.

a. Ekonomi
• Dengan pola hidup yang menetap, maka sebagian besar upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia masa ini bertumpu pada aktivitas pertanian atau budidaya tanaman
• Mereka menanam jenis tanaman yang pada awalnya tumbuh liar
• Disamping aktivitas pertanian, mereka diperkirakan juga telah menjinakkan hewan (aktivitas pertenakan) seperti anjing, kerbau, sapi, kuda, babi dan lainnya.
• Kehidupan berladang dengan sistem huma telah mereka lakukan

b. Kepercayaan
Penghormatan dan pemujaan kepada roh nenek moyang merupakan unsur utama dalam tradisi kepercayaan masyarakat pada periode ini. Khusus di Indonesia, pemujaan kepada orang yang telah meninggal diwujudkan dalam bentuk pembuatan benda-benda megalitik baik itu sebagai simbol maupun sarana pemujaan. Benda-benda megalitik tersebut diantaranya adalah menhir, dolmen, sarkofagus, punden batu berundak, kubur batu dan waruga.

sumber:
 http://www.senduku.info/index.php?option=com_content&view=category&id=45%3Aa-perkembangan-biologis-manusia-indonesia&Itemid=11

Sejarah Perkembangan Robot di Indonesia

Sejarah Perkembangan Robot di Indonesia. Robot merupakan mesin buatan manusia yang dirancang untuk melakukan tugas fisik. Di zaman sekarang ini dimana teknologi sedang berkembang pesat robot-robot dirancang untuk bisa membantu tugas-tugas manusia. Dengan bisa mengenal robot kita bisa mengetahui asalmula pembentukan dan penemuan robot. Di Indonesia robot sendiri telah dikenal luas oleh masyarakatnya. Bagaimanakah asal mula nama robot ? Dan bagaimanakah Perkembangan robot di Indonesia ? Penasaran ?

Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.

Klasifikasi Robot

Sadar tak sadar robot telah masuk kepada kehidupan sehari-hari kita dalam berbagai bidang. Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi elektronik, peran robot menjadi semakin penting tidak saja dibidang sains, tapi juga di berbagai bidang lainnya, seperti di bidang kedokteran, pertanian, bahkan militer. Kata 'robot' diambil dari bahasa Ceko (Chech) yang artinya 'pekerja' (worker).

Evolusi Robot di Indonesia

Sampai saat ini perkembangan robot di Indonesia tidak ada data yang dapat memberikan kesimpulan kapan, serta bagaimana asalmuasal robot masuk ke Indonesia. Tetapi, ini terbukti dari kemauan SDM (Sumber Daya Manusia) bangsa Indonesia dalam minatnya pada teknologi robot seperti
dikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI. Awal tahun 80-an kebijakan nasional memberikan kesempatan kepada para peminat robot-robot di Indonesia ini.

Penggunaan dan Pemanfaatan robot di Indonesia

Saat ini banyak robot security yang dipakai untuk menjinakan bom-bom yang saat ini sedang marak terjadi dimana-mana. Cara kerja robot penjinak bom tersebut berjalan perlahan melintasi halaman dan menyelinap ke dalam rumah target Robot ini mampu mengambil gambar, video bahkan memindahkan benda. Dengan pergerakannya membopong kamera, robot ini memuluskan langkah polisi dalam membekuk orang yang bersembunyi dalam rumah di tengah ladang jagung yang berhawa dingin tersebut, yang diduga sebagai mastermind dari serangkaian tindakan terror yang terjadi di Indonesia selama satu dekade terakhir (termasuk terror bom yang terjadi di Hotel The Ritz-Carlton dan JW Marriott, kawasan Mega kuningan, Jakarta 17 Juli lalu)

Sumber referensi :
- Wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Robot
- http://lintaszonabaca.blogspot.com/2011/04/sejarah-perkembangan-robot-di-indonesia.html

Perkembangan Tampilan Facebook Dari Awal hingga Sekarang

Anda sebagai Facebookers setidaknya harus mengetahui sedikit perkembangan tampilannya mulai dari awal berdiri hingga sekarang. Berikut adalah perkembangan tampilan facebook dari waktu ke waktu :

2004

2006

2007

2008

2009

2011



2012


 Source : unic29.com
sumber: http://wenwinlifestory.blogspot.com/2012/08/perkembangan-tampilan-facebook-dari.html

Jumat, 21 Desember 2012

Perkembangan Komputer dari Waktu ke Waktu

PERKEMBANGAN KOMPUTER
Perkembangan komputer dari masa ke masa salalu mengalami peningkatan. Pada awalnya komputer bukanlah alat yang diciptakan untuk berbagai kegunaan seperti yang kita amati pada zaman sekarang. Dulu komputer diciptakan hanya sebagai alat untuk mempermudah dalam penghitungan atau lebih mudahnya sebagai mesin hitung matematika. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman komputer ini terus berevolusi menjadi mesin serba guna khususnya pada bidang industri dan penelitian.
Oleh karena itu, kata dasar komputer berasal dari kata “compute” yang berarti menghitung dengan kata lain komputer berati alat penghitung. Komputer pertama kali ditemukan oleh Charles Babbage, kecerdasannya logika matematikanya yang sangat sepesial membuatnya mampu menciptakan sebuah mesin yang dia sebut dengan nama Analytical Engine pada tahun 1882, sebuah mesin yang berfungsi sebagai alat perhitungan-perhitungan umum.
Beberapa tahun kemudian munculah John V. Atanasoff dengan komputer rancangannya Atanasoff-Berry Computer (ABC) pada tahun 1937 yang kemudian dianggap resmi menjadi komputer elektronik pertama. selang beberapa tahun kemudian munculah ENIAC ( Electronic Numerical Integrator and Computer) yang di perkenalkan oleh John Mauchly dan J. Presper Eckert. Sebuah mesin yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum(vacum tube), 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.
  1. Komputer Generasi Pertama
Komputer genarasi pertama ini disebut juga sebagai komputer dinosaurus karena ukurannya yang relatif besar. Hanya orang yang ahli sajalah yang dapat menggunakan komputer ini karena sangat sulit dan daya komputesinya sangatlah lambat.
Ciri ciri komputer pada generasi pertama adalah sebagai berikut :
  • Komponen elektronikanya dari Tabung Hampa (Vacuum Tube)
  • Program dibuat dalam bahasa mesin (Machine Language), yang programnya tersimpan dalam memori komputer. Programnya masih menggunakan bahasa mesin dengan menggunakan kode 0 dan 1 dalam urutan tertentu.
  • Sifat-sifatnya:
    • Ukurannya besar dan memerlukan tempat yang sangat luas
    • Memerlukan banyak Pendingin (AC) karena banyak mengeluarkan panas
    • Prosesnya relatif lambat
    • Kapasitas untuk menyimpan data kecil.
  • Pabrik yang memproduksi; UNIVAC, IBM, BURROGHS, HONEYWELL
  • Contoh mesin; ENIAC, MARK II, EDSAC, MARK III, UNIVAC I & II, IBM 650, ADVAC
Komputer generasi pertama berawal dari tahun 1942 hingga tahun 1959
  1. Komputer Generasi Kedua
Komputer generasi kedua ini muncul pada era 1960-an dan dulu komputer ini banyak di gunakan di berbagai perusahaan perusahaan khususnya dalam bidang bisnis. Ukurannya lebih kecil ketimbang komputer generasi pertama yaitu kira kira seukuran lemari saja. Pada era ini juga manusia telah mengenal printer, memori, disket ataupun sitem operasi.
Ciri ciri komputer generasi kedua adalah sebagai berikut :
  • Komponen elektronikanya dari Transistor
  • Program dibuat dengan Assembly Language, Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) dan ALGOL
  • Sifat-sifatnya:
    • Ukurannya relatif kecil
    • Tidak banyak mengeluarkan panas
    • Telah mengenal Magnetic Tape dan Magnetic Disk untuk menyimpan data
    • Mulai mengenal Tele Processing (time sharing yang memungkinkan beberapa user dapat memakai kokmputer secara bersama-sama)
    • Proses relatif lebih cepat
    • Kapasitas untuk menyimpan data semakin besar.
  • Pabrik yang memproduksi; UNIVAC, IBM, BURROGHS, HONEYWELL, CDC (Control Data Corporation), NCR
  • Contoh mesin; IBM (IBM 1620, IBM 1401, IBM 7070, IBM 7080, IBM 7094), UNIVAC III, CDC 6600 Super dan CDC 7600, BURROGHS 5500, HONEYWELL 400, PDP 1 & 5
Walaupun komputer ini telah menggunakan transistor yang mana menggantikan fungsi tabung hampa tetapi tetap saja mengeluarkan panas walaupun tidak sebanyak yang di keluarkan oleh komputer generasi pertama dan itu dapat berpotensi untuk merusak komponen komponen yang ada pada komputer. Pada generasi ini juga bermunculan banyak programmer, analyst dan ahli di bidang komputer serta juga bermunculan dan mulai berkembang industr piranti lunak atau softwere.
  1. Komputer Generasi Ketiga
Komputer generasi ketiga merupakan perkembangan yang paling pesat dari perkembangan komputer yang ada. Komputer generasi ketiga muncul sejak era 1965-1971-an. Transistor yang dianggap tidak effisien lagi membuat manusia mencari solusi lain dan solusi itu di temukan pada batu kuarsa ( Quartz rock ). Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. Hal ini merupakan sebuah inovasi yang dapat mendongkrak munculnya komputer generasi ketiga.
Ciri ciri komputer generasi ketiga adalah sebagai berikut :
  • Komponen elektronikanya dari Integrated Circuit (IC) yang berbentuk lempengan atau chip
  • Program dibuat dengan bahasa tingkat tinggi (High Level Language), yaitu: BASIC, FORTRAN, COBOL
  • Sudah menerapkan konsep multi processing dan dapat menjalankan program lebih dari satu multi programming dalam waktu yang bersamaan
  • Dapat berkomunikasi dengan peralatan lain untuk melakukan komunikasi data seperti telepon dengan komputer.
  • Sifat-sifatnya:
    • Ukurannya lebih kecil dari komputer generasi kedua
    • Mulai mengenal Multi Programming dan Multi Processing
    • Adanya integrasi antara Software dan Hardware dalam Sistem Operasi
    • Prosesnya sangat cepat
    • Kapasitas untuk menyimpan data lebih besar.
  • Pabrik yang memproduksi; IBM, BURROGHS, HONEYWELL, NCR
  • Contoh mesin; IBM S/360, UNIVAC 1108, PDP 8 & 11, HONEYWELL 200, RCA, SPECTRA 70.
Pada era ini juga mulai digunakannya sistem operasi (operation sistem) yang memungkinkan mesin menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer. Sistem operasi komputer pada generasi ketiga adalah UNIX dan Windows. Walapupun grafiknya masihlah sangat minim.
  1. Komputer Generasi Keempat
Komputer generasi keempat adalah komputer yang kita temui pada saat ini. Komputer yang dalam komponen elektriknya masih menggunakan mikrochip walaupun ukurannya dan bahan yang digunakan berbeda. Ukurannya lebih kecil membuat ukuran komputerpun lebuh sederhana.
Ciri ciri komputer generasi keempat adalah sebagai berikut :
  • Komponen elektronikanya dari miniaturisasi yang disebut LSI dan mulai memperkenalkan VLSI (Very Large Scale Integration) yang merupakan paduan dari IC dengan kapasitas rangkaian dapat mencapai 100.000 komponen tiap chip
  • Mulai dikembangkan suatu jaringan komputer lokal yang menggunakan ARCNET (Attach Research Computing Network)
  • Program dibuat dengan bahasa: BASIC, FORTRAN, COBOL, PASCAL
  • Sifat-sifatnya:
    • Ukurannya relatif lebih kecil
    • Sudah menerapkan Multi Programming dan Multi Processing
    • Mengenal DataBase Management System (DBMS).
  • Pabrik yang memproduksi; IBM, BURROGHS, HONEYWELL, INTEL
  • Contoh mesin; IBM (IBM S/34, IBM S/36, IBM PC/AT & XT, IBM PS/2), HONEYWELL 700, BURROGHS 600, CRAY I, CYBER, PC Aplle II, COMMODORE PC ,INTEL i386 sampai dengan intel Pentium I, II, III, IV, Dual Core, Core 2 Duo, dan Quad Core.
Komputer genarasi ini telah berkembang sangat pesat karena penggunannya yang sangat mudah (friendly user) dan serba guna apalagi di bidang industri dan teknologi informasi, peranan komputer sangatlah membantu.
  1. Komputer Generasi Kelima
Rencana masa depan komputer generasi ke lima adalah komputer yang telah memiliki Artificial Intelligence (AI). Sehingga komputer di masa depan dapat memberikan respon atas keinginan manusia.
Ciri ciri komputer generasi kelima adalh sebagai berikut :
  • Komputer generasi ini masih dalam tahap pengembangan dan pemakainya belum banyak. Pengembangan komputer genarasi ini dipelopori oleh negara Jepang
  • Komponen elektronikanya menggunakan bentuk paling baru dari chip VLSI
  • Program dibuat dalam bahasa PROLOG (Programming Logic) dan LISP (List Processor)
  • Komputer generasi kelima difokuskan kepada AI (Artificial Inteligence / Kecerdasan Buatan), yaitu sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan komputer untuk melaksanakan tugas-tugas yang merupakan analog tingkah laku manusia.
  • Sifat-sifatnya:
    • Dapat membantu menyusun program untuk dirinya sendiri
    • Dapat menerjemahkan dari suatu bahasa ke bahasa lain
    • Dapat membuat pertimbangan-pertimbangan logis
    • Dapat mendengar kalimat perintah yang diucapkan serta melaksanakannya
    • Dapat memilih setumpuk fakta serta menggunakan fakta yang diperlukan
    • Dapat mengolah gambar-gambar dan grafik dengan cara yang sama dengan mengolah kata, misalnya dapat melihat serta mengerti sebuah foto.
Dua tanda tanda akan munculnya inovasi komputer generasi kelima adalah  komputer paralel yang berarti memungkinkan banyak CPU bekerja sama membentuk suatu jaringan yang efisien. Selin itu ditemukannya superkonduktor yang memungkinkan aliran listrik mengalir tanpa hambatan sedikitpun sehingga dapat meningkatkan kecepatan informasi yang di dapat. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikan keberadaan komputer generasi kelima ini.
Berikut ini beberapa kejadian penting yang memberi dampak besar bagi sejarah perkembangan komputer:
  • 1917 – John Napier membuat “Napier’s Bones,” yaitu berupa sekumpulan ranting kayu ivory yang digunakan untuk membantu dalam hal perhitungan.
  • 1942 – Blaise Pascal memperkenalkan the Pascaline digital adding machine.
  • 1822 – Charles Babbage mengkonsepkan sebuah mesin yang disebutnya Analytical Engine, sebuah mesin yang berfungsi untuk melakukan perhitungan-perhitungan umum.
  • 1906 – Lee De Forest mempatenkan vacuum tube triode, yang digunakan sebagai electronic switch pada sebuah komputer elektronik pertama.
  • 1936 – Alan Turing mempublikasikan “On Computable Numbers,” yang berisi konsep mengenai sebuah mesin penghitung fantasy yang disebutnya the Turing Machine, yang akhirnya dijadikan sebagai pondasi bagi mesin penghitung modern.
  • 1937 – John V. Atanasoff mulai mengerjakan the Atanasoff-Berry Computer (ABC), yang kemudian secara resmi dianggap sebagai komputer elektronik pertama.
  • 1943 – Thomas (Tommy) Flowers mengembangkan Colossus, sebuah komputer yang digunakan oleh Inggris sebagai pemecah kode untuk mesin Enigma cipher yang dibuat oleh pihak Jerman.
  • 1945 – John von Neumann menulis “First Draft of a Report on the EDVAC,” yang berisi konsep mengenai arsitekture dari media penyimpan modern untuk program komputer.
  • 1946 – ENIAC diperkenalkan, sebuah mesin penghitung elektronik yang dibuat oleh John Mauchly dan J. Presper Eckert.
  • 1947 – Pada 23 December, William Shockley, Walter Brattain, dan John Bardeen, sukses melakukan percobaan point-contact transistor, yang akhirnya menjadi revolusi dalam dunia semiconductor.
  • 1949 – Maurice Wilkes berhasil menyatukan EDSAC, media penyimpan program komputer yang pertama, di Cambridge University.
  • 1950 – Engineering Research Associates yang berpusat di Minneapolis membuat ERA 1101, komputer pertama yang diproduksi untuk komersial.
  • 1952 – UNIVAC I dikirim ke U.S. Census Bureau, komputer komersial pertama yang digunakan untuk memancing perhatian publik.
  • 1953 – IBM memasarkan komputer elektronik yang pertama, yaitu 701.
  • 1954 – Sebuah silicon-based junction transistor, disempurnakan oleh Gordon Teal dari Texas Instruments, Inc., yang memberikan kontribusi besar dalam hal pengurangan biaya produksi.
  • 1954 – IBM 650 magnetic drum calculator memantapkan dirinya sebagai komputer pertama yang diproduksi secara masal.
  • 1955 – Bell Laboratories mempublikasikan TRADIC, komputer pertama yang full transistorized.
  • 1956 – MIT melakukan penelitian untuk membuat TX-0, komputer transistor pertama yang bisa di program.
  • 1956 – Dijadikan sebagai era dari magnetic disk storage dengan dipasarkannya 305 RAMAC oleh IBM ke Zellerbach Paper di San Francisco.
  • 1958 – Jack Kilby berhasil membuat integrated circuit pertama di Texas Instruments, ini untuk membuktikan bahwa resistor dan kapasitor bisa bersatu dalam materi semiconductor yang sama.
  • 1959 – IBM’s 7000 series mainframes adalah komputer transistor pertama yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan.
  • 1959 – Robert Noyce’s mengaplikasikan integrated circuit yang berhasil meyakinkan Fairchild Camera dan Instrument Corp., untuk mencetak conducting channels secara langsung para permukaan silicon.
  • 1960 – Bell Labs mendesign Dataphone, yaitu modem komersial pertama, yang dikhususkan untuk mengkonversi data digital menjadi sinyal analog untuk di transmisikan pada jaringan yang luas.
  • 1960 – DEC’s PDP-1, terjual seharga $120,000, dari Precursor ke Minicomputer.
  • 1961 – Berdasarkan data dari majalah Datamation, IBM has menguasai 81,2% pasar komputer, dimana pada tahun itu juga seri 1400 diperkenalkan.
  • 1964 – CDC’s 6600 supercomputer, yang di design oleh Seymour Cray, mampu melakukan lebih dari tiga juga instruksi perdetik—kemampuan ini tiga kali lebih cepat di banding pesaing terdekatnya, IBM Stretch.
  • 1964 – IBM memperkenalkan System/360.
  • 1964 – Transaksi online menjadi debut bagi IBM’s SABRE reservation system, yang dibuat untuk American Airlines
  • 1965 – Digital Equipment Corp. memperkenalkan PDP-8, mini komputer komesial pertama yang sukses.
  • 1966 – Hewlett-Packard mulai memasuki dunia bisnis komputer dengan diluncurkannya HP-2115.
  • 1969 – Awal kelahiran internet saat Departemen Pertahanan US membuat 4 buah server untuk ARPAnet: dua di kampus University of California (satu di Santa Barbara dan satunya lagi di Los Angeles) yang ketiga di SRI International dan yang ke empat di University of Utah.
  • 1971 – Sebuah tim di IBM’s San Jose Laboratories berhasil membuat 8” floppy disk.
  • 1971 – Iklan pertama untuk sebuah microprocessor, Intel 4004, muncul di Electronic News.
  • 1971 – Kenbak-1, salah satu PC pertama di iklankan dan dijual dengan harga $750 di Scientific American.
  • 1972 – Hewlett-Packard mengumumkan HP-35 sebagai “a fast, extremely accurate electronic slide rule” dengan sebuah solid-state memory yang sama dari sebuah komputer.
  • 1972 – Intel’s 8008 microprocessor membuat debutnya.
  • 1972 – Steve Wozniak membuat “blue box,” sebuah tone generator untuk melakukan panggilan telephone secara gratis.
  • 1973 – Robert Metcalfe mengembangkan metode Ethernet dari network connection di Xerox Palo Alto Research Center.
  • 1973 – Micral, non-kit personal computer komersial pertama yang berbasis pada sebuah microprocessor, Intel 8008.
  • 1973 – TV Typewriter, yang di design oleh Don Lancaster, diperkenalkan.
  • 1974 – Para peneliti dari Xerox Palo Alto Research Center mendesign Alto, workstation pertama yang dilengkapi dengan sebuah built-in mouse sebagai input.
  • 1974 – Scelbi mengiklankan 8H computer-nya, komputer berbasis microprocessor (Intel’s 8008) pertama di US.
  • 1975 – Telenet, packet-switching network komesial dan civilian equivalent dari ARPAnet, lahir.
  • 1975 – Majalah Popular Electronics edisi Januari, memperkenalkan Altair 8800, yang berbasis pada microprocessor Intel’s 8080.
  • 1975 – Prototype dari Visual Display Module (VDM), di design oleh Lee Felsenstein, ditandai sebagai implementasi dari sebuah memory-mapped alphanumeric video display pertama untuk personal computers.
  • 1976 – Steve Wozniak mendesign Apple I, komputer dengan single-board.
  • 1976 – 5 1/4” flexible disk drive dan disk diperkenalkan oleh Shugart Associates.
  • 1976 – Cray I mencatatkan namanya sebagai Vector Processor komersial pertama yang sukses.
  • 1977 – Tandy Radio Shack memperkenalkan TRS-80.
  • 1977 – Apple Computer memperkenalkan Apple II.
  • 1977 – Commodore memperkenalkan PET (Personal Electronic Transactor).
  • 1978 – VAX 11/780 dari Digital Equipment Corp. memperkenalkan fitur virtual memory yang mampu mencapai 4.3GB, menyediakan ratusan kali kapasitas bagi banyak minicomputer.
  • 1979 – Motorola memperkenalkan microprocessor 68000.
  • 1980 – John Shoch, dari Xerox Palo Alto Research Center, mengembangkan “worm,” sebuah program kecil yang mencari network untuk idle processors.
  • 1980 – Seagate Technology hard disk drive pertama untuk microcomputers, ST-506.
  • 1980 – Optical data storage disk yang mempunyai kapasitas 60 kali dari sebuah 5 1/4” floppy disk, dibuat.
  • 1981 – Xerox memperkenalkan Star, personal computer pertama yang memiliki Graphical User Interface (GUI).
  • 1981 – Adam Osborne menyelesaikan Komputer portable yang pertama, Osborne I, yang mempunyai berat 24 lbs. dengan biaya $1,795.
  • 1981 – IBM memperkenalkan PC-nya, dan menjadi kakek moyangnya PC modern.
  • 1981 – Sony memperkenalkan 3 1/2” floppy disk dan drives pertama.
  • 1981 – Philips dan Sony memperkenalkan CD-DA (Compact Disc Digital Audio) drive. Sony adalah CD player pertama yang ada di pasaran.
  • 1983 – Apple memperkenalkan Lisa, yang bekerja dengan GUI, yang mana mirip dengan yang pertama kali diperkenalkan oleh Xerox Star.
  • 1983 – Compaq Computer Corp. memperkenalkan PC clone pertama yang menggunakan software yang sama dengan yang digunakan oleh IBM PC.
  • 1984 – Apple Computer meluncurkan Macintosh, komputer pertama yang dikendalikan oleh mouse dengan sebuah GUI.
  • 1984 – IBM merelease PC-AT (PC Advanced Technology), yang tiga kali lebih cepat dari PC originalnya, dan berbasis pada Intel 286 chip. The AT juga memperkenalkan 16-bit ISA bus dan menjadi basis bagi semua PC modern.
  • 1985 – Philips memperkenalkan CD-ROM drive pertama.
  • 1986 – Compaq mempublikasikan Deskpro 386, komputer pertama di pasaran yang menggunakan Intel’s new 386 chip.
  • 1987 – IBM memperkenalkan mesin PS/2, yang membuat 3 1/2” floppy disk drive dan VGA video standard untuk PC. PS/2 memperkenalkan MicroChannel Architecture (MCA) bus, plug-and-play bus pertama untuk PC.
  • 1988 – Steve Jobs cofounder dari Apple, meninggalkan Apple untuk mendirikan perusahaanya sendiri, NeXT.
  • 1988 – Compaq dan PC-clone lainnya menandai pengembangan Enhanced Industry Standard Architecture (EISA).
  • 1988 – Worm dari Robert Morris’s memenuhi ARPAnet. Yang menimbulkan masalah bagi 6,000 dari 60,000 hosts yang terhubung ke network.
  • 1989 – Intel merelease 486 (P4) microprocessor, yang berisi lebih dari satu juta transistors. Intel juga memperkenalkan chipsets untuk motherboard 486.
  • 1990 – World Wide Web (WWW) lahir saat Tim Berners-Lee, seorang peneliti dari CERN—the high-energy physics laboratory di Geneva—mengembangkan Hypertext Markup Language (HTML).
  • 1993 – Intel merelease Pentium (P5) processor. Intel juga merelease chipsets untuk motherboardnya.
  • 1995 – Intel merelease Pentium Pro processor, P6 processor family yang pertama.
  • 1995 – Microsoft merelease Windows 95, sistem operasi 32-bit yang pertama.
  • 1997 – Intel merelease Pentium II processor, yang secara essensial adalah Pentium Pro dengan tambahan MMX instructions.
  • 1997 – AMD memperkenalkan K6, yang kompatible dengan Intel P5 (Pentium).
  • 1998 – Microsoft merelease Windows 98.
  • 1998 – Intel merelease Celeron, versi hemat dari Pentium II processor.
  • 1999 – Intel merelease Pentium III, yang secara essensial adalah Pentium II dengan tambahan SSE (Streaming SIMD Extensions).
  • 1999 – AMD mempekenalkan Athlon.
  • 2000 – Microsoft meluncurkan Windows Me (Millennium Edition) dan Windows 2000.
  • 2000 – Intel and AMD memperkenalkan processors yang berkecepatan 1GHz
  • 2000 – AMD memperkenalkan Duron, Athlon versi hemat dengan pengurangan pada L2 cache.
  • 2000 – Intel memperkenalkan Pentium 4, processor terakhir Intel dengan Architecture 32-bit (IA-32) family.
  • 2001 – Intel mengeluarkan Itanium processor, processor 64-bit (IA-64) untuk PC.
  • 2001 – Industri komputer merayakan ulang tahun ke 20 untuk original IBM PC.
  • 2001- Intel memperkenalkan processor 2GHz pertama, sebuah versi lain dari Pentium 4.
  • 2001 – Microsoft merelease Windows XP edisi Home dan Professional, yang merupakan sistem operasi gabungan dari sistem operasi untuk konsumen rumahan (9x/Me), dan konsumen bisnis (NT/2000).
  • 2002 – Intel merelease processor 3GHz-class, sebuah versi 3.06GHz dari Pentium 4. Processor ini juga memperkenalkan Intel’s Hyper-Threading (HT) technology (yang membuat sebuah processor mampu mengerjakan dua threads aplikasi secara bersamaan) untuk komputer desktop.
  • 2003 – AMD merelease Athlon 64, processor 64-bit pertama, yang ditargetkan untuk konsumen mainstream dan pasar bisnis.
sumber:
http://faridnyzer169.wordpress.com/2009/07/31/perkembangan-komputer-dari-waktu-ke-waktu/